Hewan-Hewan Khas Seluruh Daerah Nusantara

Posted by

1. Kurcica Ekor Kuning (Trichixos pyrropygus)

Khas Nanggroe Aceh Darussalam

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Passeriformes
Ø  Familia                  : Muscicapidae
Ø  Genus                   : Trichixos
Ø  Spesies                 : Trichixos pyrropygus
v  Nama Indonesia       : Kurcica Ekor Kuning
v  Nama Daerah            : Ceumpala Kuneng (Bahasa Daerah Nanggroe Aceh Darussalam)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Burung ini berukuran sedang (21 cm)
Ø  Berekor panjang hitam dan jingga
Ø  Jantan menyerupai kucica hutan tetapi ekornya yang merah karat jauh lebih pendek, lebih banyak berwarna abu-abu gelap daripada hitam, alis pendek putih dan tunggir merah karat
Ø  Betina lebih coklat dan tidak punya alis putih
Ø  Burung remaja lebih coklat berbintik-bintik kuning merah karat. Iris coklat; paruh hitam; kaki hitam
Ø  Kicauannya tidak semerdu kucica hutan
Ø  Seri panjang terdiri dari siulan merdu, nada tunggal dan ganda, “pi-uuu”, meningkat dan menurun bergantian secara tidak tetap


2. Beo Nias (Gracula robusta)
Khas Sumatera Utara

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Passeriformes
Ø  Familia                  : Sturnidae
Ø  Genus                   : Gracula
Ø  Spesies                 : Gracula robusta
v  Nama Indonesia       : Beo Nias
v  Nama Daerah            : Ciong (Bahasa Daerah Sumatera Utara)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Beo nias memiliki ukuran tubuh dengan mencapai 40 sentimeter
Ø  Merupakan jenis burung beo yang paling besar di antara jenis burung beo lainnya
Ø  Mempunyai bulu yang cukup pendek di bagian kepalanya di mana terdapat sebuah garis melengkung berwarna kuning di bagian belakang kepalanya
Ø  Hampir seluruh badan beo nias diselimuti bulu yang berwarna hitam kecuali di beberapa bagian seperti bagian belakang kepala yang berwarna kuning dan juga di beberapa bagian sayapnya yang berwarna putih
Ø  Beo nias ini merupakan hewan yang memakan berupa buah-buahan dan serangga-serangga kecil
Ø  Adanya sepasang gelambir cuping telinga yang berwana kuning


3. Kuau Raja (Argusianus argus)
Khas Sumatera Barat

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Galliformes
Ø  Familia                  : Phasianidae
Ø  Genus                   : Argusianus
Ø  Spesies                 : Argusianus argus
v  Nama Indonesia       : Kuau Raja
v  Nama Daerah            : Kuang (Bahasa Daerah Sumatera Barat)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Kuau Raja mempunyai bulu berwarna coklat kemerahan dan kulit kepala berwarna biru
Ø  Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 200cm
Ø  Di atas kepalanya terdapat jambul dan bulu tengkuk berwarna kehitaman
Ø  Burung jantan dewasa juga memiliki bulu sayap dan ekor yang sangat panjang, dihiasi dengan bintik-bintik besar menyerupai mata serangga atau oceli
Ø  Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, panjangnya sekitar 75cm, dengan jambul kepala berwarna kecoklatan
Ø  Bulu ekor dan sayap betina tidak sepanjang burung jantan, dan hanya dihiasi dengan sedikit oceli


4. Serindit Melayu (Loriculus galgulus)
Khas Riau

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Psittaciformes
Ø  Familia                  : Psittacidae
Ø  Genus                   : Loriculus
Ø  Spesies                 : Loriculus galgulus
v  Nama Indonesia       : Serindit Melayu
v  Nama Daerah            : Entlit, Talisok, dan Lissak (Bahasa Daerah Riau)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12cm
Ø  Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah
Ø  Burung jantan dan betina serupa
Ø  Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah
Ø  Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan
Ø  Serindit Melayu hidup dalam kelompok
Ø  Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang
Ø  Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah
Ø  Burung betina biasanya menetaskan antara tiga sampai empat butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari


5. Ikan Kakap Merah (Loriculus galgulus)
Khas Kepulauan Riau

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Actinopterygii
Ø  Ordo                      : Perciformes
Ø  Familia                  : Lutjanidae
Ø  Genus                   : Lutjanus
Ø  Spesies                 : Lutjanus campechanus
v  Nama Indonesia       : Ikan Kakap Merah
v  Nama Daerah            : Bran, Bambang (Bahasa Daerah Kepulauan Riau)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Ikan kakap merah adalah salah satu jenis ikan kakap yang mempunyai sisik berwarna merah
Ø  Ikan ini menempati jumlah terbanyak dalam jenis ikan kakap yang banyak ditemui di perairan Laut Indonesia
Ø  Ikan ini juga merupakan salah satu favorit pemancing ikan di Indonesia
Ø  Ikan laut dasaran yang hidup secara berkelompok di dasar-dasar karang atau terumbu karang
Ø  Mempunyai ciri tubuh yang bulat pipih dengan sirip memanjang sepanjang punggung
Ø  Ikan ini umumnya memangsa ikan-ikan kecil, udang
Ø  Di bawah perut juga terdapat sirip
Ø  Di bagian dekat anal juga terdapat sirip analnya
Ø  Sebagai penguasa karang, ikan kakap dilengkapi dengan gigi untuk mengoyak mangsanya
Ø  Ikan-ikan yang paling besar di kawasannya selalu berada paling depan untuk memburu makanan


6. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
Khas Jambi

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Carnivora
Ø  Familia                  : Felidae
Ø  Genus                   : Panthera
Ø  Spesies                 : Panthera tigris
Ø  Upaspesies         : Panthera tigris sumatrae
v  Nama Indonesia       : Harimau Sumatera
v  Nama Daerah            :                     (Bahasa Daerah Jambi)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Harimau sumatera adalah subspesies harimau terkecil
Ø  Harimau sumatera mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala dempet
Ø  Harimau sumatera jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke buntut atau sekitar 250 cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140 kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60 cm
Ø  Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198 cm dan berat 200 pound atau sekitar 91 kg
Ø  Belang harimau sumatera lebih tipis daripada subspesies harimau lain
Ø  Warna kulit harimau sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua
Ø  Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan
Ø  Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat
Ø  Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan


7. Ikan Belida / Ikan Lopis (Chitala lopis)
Khas Sumatera Selatan

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Actinopterygii
Ø  Ordo                      : Osteoglossiformes
Ø  Familia                  : Notopteridae
Ø  Genus                   : Chitala
Ø  Spesies                 : Chitala lopis
v  Nama Indonesia       : Ikan Belida / Ikan Lopis
v  Nama Daerah            : Ikan Belido / Ikan Pipih (Bahasa Daerah Sumatera Selatan)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Ikan lopis merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau)
Ø  Ikan air tawar, pemangsa ikan kecil dan krustasea, dewasa berukuran 1,5-7 kg, dengan ciri khas ikan berpunggung pisau: punggungnya meninggi sehingga bagian perut tampak lebar dan pipih
Ø  Lopis dicirikan melalui sirip duburnya yang menyambung dengan sirip ekor berawal tepat di belakang sirip perut yang dihubungkan dengan sisik-sisik kecil
Ø  Bentuk kepala dekat punggung cekung dan rahangnya semakin panjang sesuai dengan meningkatnya umur sampai jauh melampaui batas bagian belakang mata pada ikan yang sudah besar
Ø  Betina memiliki sirip perut relatif pendek dan tidak menutup bagian urogenital, alat kelamin berbentuk bulat
Ø  Jantan memiliki sirip perut lebih panjang dan menutup bagian urogenital, alat kelamin berbentuk tabung, ukuran lebih kecil daripada betina
Ø  Jika jantan siap pijah alat kelamin memerah dan mengeluarkan cairan putih (cairan sperma) jika ditekan/diurut
Ø  Belida lebih aktif pada malam hari, dan mulai respon terhadap makanan pada sore hari
Ø  Hewan ini menyukai bagian gelap dari sungai, biasanya hidup di lubuk di bawah pepohonan


8. Mentilin (Tarsius bancanus)
Khas Bangka Belitung

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Primata
Ø  Upaordo              : Haplorrhini
Ø  Infraordo             : Tarsiiformes
Ø  Familia                  : Tarsiidae
Ø  Genus                   : Tarsius
Ø  Spesies                 : Tarsius bancanus
v  Nama Indonesia       : Mentilin
v  Nama Daerah            : Palilean (Bahasa Daerah Bangka Belitung)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Tarsius bancanus atau Horsfield’s Tarsier mempunyai ciri-ciri dan perilaku seperti jenis-jenis tarsius lainnya
Ø  Panjang tubuhnya sekitar 12-15 cm dengan berat tubuh sekitar 128 gram (jantan) dan 117 gram (betina)
Ø  Bulu tubuh Tarsius bancanus berwarna coklat kemerahan hingga abu-abu kecoklatan
Ø  Tarsius bancanus tersebar di Indonesia (pulau Kalimantan, Sumatera, dan pulau-pulau sekitar seperti Bangka, Belitung, dan Karimata), Malaysia (Sabah dan Serawak) dan Brunei Darussalam


9. Beruang Madu (Helarctos malayanus)
Khas Bengkulu

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Carnivora
Ø  Familia                  : Ursidae
Ø  Genus                   : Helarctos
Ø  Spesies                 : Helarctos malayanus
v  Nama Indonesia       : Beruang Madu
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Bengkulu)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 – 65 kg
Ø  Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam, matanya berwarna cokelat atau biru, selain itu hidungnya relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong
Ø  Jenis bulu beruang madu adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan beruang lainnya, berwarna hitam kelam atau hitam kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna oranye yang dipercaya menggambarkan matahari terbit
Ø  Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru lahir memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar
Ø  Karena hidupnya di pepohonan maka telapak kaki beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan kecepatan hingga 48 kilometer per jam dan memiliki tenaga yang sangat kuat
Ø  Kepala beruang madu relatif besar sehingga menyerupai anjing yakni memiliki telinga kecil dan berbentuk bundar
Ø  Beruang jenis ini memiliki lidah yang sangat panjang dan dapat dipanjangkan sesuai dengan kondisi alam untuk menyarikan madu dari sarang lebah di pepohonan
Ø  Selain itu, lidah yang panjangnya dapat melebihi 25 cm itu juga digunakan untuk menangkap serangga kecil di batang pohon
Ø  Beruang madu memiliki penciuaman yang sangat tajam dan memiliki kuku yang panjang di keempat lengannya yang digunakan untuk mempermudah mencari makanan


10. Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)
Khas Lampung

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Proboscidea
Ø  Familia                  : Elephantidae
Ø  Genus                   : Elephas
Ø  Spesies                 : Elephas maximus
Ø  Upaspesies         : Elephas maximus sumatranus
v  Nama Indonesia       : Gajah Sumatera
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Lampung)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Gajah sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india
Ø  Gajah sumatera adalah mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu
Ø  Periode kehamilan untuk bayi gajah sumatera adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun
Ø  Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain
Ø  Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain
Ø  Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air dengan cara memegang atau menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup


11. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
Khas Banten

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Perissodactyla
Ø  Familia                  : Rhinocerotidae
Ø  Genus                   : Rhinoceros
Ø  Spesies                 : Rhinoceros sondaicus
v  Nama Indonesia       : Badak Jawa
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Banten)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Badak jawa lebih kecil daripada sepupunya, badak india, dan memiliki besar tubuh yang dekat dengan badak hitam
Ø  Panjang tubuh badak Jawa (termasuk kepalanya) dapat lebih dari 3,1–3,2 m dan mencapai tinggi 1,4–1,7 m
Ø  Badak dewasa dilaporkan memiliki berat antara 900 dan 2.300 kilogram
Ø  Tidak terdapat perbedaan besar antara jenis kelamin, tetapi badak Jawa betina ukuran tubuhnya dapat lebih besar
Ø  Seperti sepupunya di India, badak jawa memiliki satu cula (spesies lain memiliki dua cula).
Ø  Culanya adalah cula terkecil dari semua badak, biasanya lebih sedikit dari 20 cm dengan yang terpanjang sepanjang 27 cm
Ø  Badak jawa jarang menggunakan culanya untuk bertarung, tetapi menggunakannya untuk memindahkan lumpur di kubangan, untuk menarik tanaman agar dapat dimakan, dan membuka jalan melalui vegetasi tebal


12. Elang Bondol (Haliastur indus)
Khas DKI Jakarta

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Accipitriformes
Ø  Familia                  : Accipitridae
Ø  Genus                   : Haliastur
Ø  Spesies                 : Haliastur indus
v  Nama Indonesia       : Elang Bondol
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah DKI Jakarta)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Elang bondol berkuran sedang (43-51 cm)
Ø  Memiliki sayap yang lebar dengan ekor pendek dan membulat ketika membentang
Ø  Bagian kepala, leher dan dada berwarna putih, sisanya berwarna merah bata pucat, bagian ujung bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning
Ø  Pada individu anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian bergaris-garis putih mengkilap
Ø  Elang bondol lebih mirip burung pemakan bangkai dibanding burung pemangsa, namun burung ini memangsa buruan kecil seperti ikan, kepiting, kerang, katak, pengerat, reptil, dan bahkan serangga
Ø  Elang bondol mencari makan di atas daratan maupun di atas permukaan air, burung ini terbang melayang di ketinggian 20 - 50 meter di atas permukaan
Ø  Elang bondol menangkap mangsanya di atas permukaan air dengan cakarnya, burung ini tidak menyelam ke dalam air
Ø  Elang bondol juga memakan bangkai dari sisa-sisa makanan dan sampah sehingga burung ini cukup umum ditemukan di sekitar pelabuhan dan pesisir tempat pengolahan ikan


13. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)
Khas Jawa Barat

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Carnivora
Ø  Familia                  : Felidae
Ø  Genus                   : Panthera
Ø  Spesies                 : Panthera pardus
Ø  Upaspesies         : Panthera pardus melas
v  Nama Indonesia       : Macan Tutul Jawa
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Jawa Barat)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Macan tutul ini memiliki dua variasi warna kulit yaitu berwarna terang (oranye) dan hitam (macan kumbang)
Ø  Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam
Ø  Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang
Ø  Bulu hitam Macan Kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap
Ø  Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan
Ø  Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Macan tutul ini lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon
Ø  Macan tutul merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Frekuensi tipe hitam (kumbang) relatif tinggi. Warna hitam ini terjadi akibat satu alel resesif yang dimiliki hewan ini


14. Kepudang Kuduk-Hitam (Oriolus chinensis)
Khas Jawa Tengah

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Passeriformes
Ø  Familia                  : Oriolidae
Ø  Genus                   : Oriolus
Ø  Spesies                 : Oriolus chinensis
v  Nama Indonesia       : Kepudang Kuduk-Hitam / Kepodang Emas
v  Nama Daerah            : Bicarung (Bahasa Daerah Jawa Tengah)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Kepodang emas adalah burung berkicau (Passeriformes) yang mempunyai bulu yang indah dan juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi dan bersih termasuk dalam membuat sarang
Ø  Kepodang merupakan salah satu jenis burung yang sulit dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk fisiknya
Ø  Burung kepodang termasuk jenis burung kurungan karena dibeli oleh masyarakat sebagai penghias rumah, oleh karenanya burung ini masuk dalam komoditas perdagangan yang membuat populasinya semakin kecil
Ø  Burung ini hidup di hutan-hutan terutama di daerah tropis dan sedikit di daerah sub tropis dan biasanya hidup berpasangan
Ø  Burung kepodang berukuran relatif sedang, panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm
Ø  Burung ini berwarna hitam dan kuning dengan strip hitam melewati mata dan tengkuk, bulu terbang sebagian besar hitam
Ø  Tubuh bagian bawah keputih-putihan dengan burik hitam, iris merah, bentuk paruh meruncing dan sedikit melengkung ke bawah, ukuran panjang paruh kurang lebih 3 cm, kaki hitam
Ø  Burung ini menghuni hutan terbuka, hutan mangrove, hutan pantai, di tempat-tempat tersebut dapat dikenali dengan kepakan sayapnya yang kuat, perlahan, mencolok dan terbangnya menggelombang


15. Perkutut Jawa (Geopelia striata)
Khas Daerah Istimewa Yogyakarta

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Columbiformes
Ø  Familia                  : Columbidae
Ø  Genus                   : Geopelia
Ø  Spesies                 : Geopelia striata
v  Nama Indonesia       : Perkutut Jawa
v  Nama Daerah            : Sinom (Bahasa Daerah DIY)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Perkutut jawa memiliki tubuh berukuran kecil (21 cm)
Ø  Tubuh ramping, ekor panjang
Ø  Kepala abu-abu, leher dan bagian sisi bergaris halus, punggung coklat dengan tepi hitam
Ø  Bulu sisi terluar ekor kehitaman dengan ujung putih. Iris dan paruh abu-abu biru, kaki merah jambu tua
Ø  Hidup berpasangan atau kelompok kecil
Ø  Makan di permukaan tanah
Ø  Kadang berkumpul untuk minum di sumber air
Ø  Sarang berbentuk datar tipis dari ranting-ranting
Ø  Telur berwarna putih, jumlah 2 butir. Berbiak bulan Januari-September
Ø  Suara perkutut jawa relatif kecil dan tipis jika di bandingkan dengan jenis perkutut thailand atau acapkali di sebut dengan perkutut bangkok


16. Ayam Hutan Hijau (Gallus varius)
Khas Jawa Timur

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Galliformes
Ø  Familia                  : Phasianidae
Ø  Genus                   : Gallus
Ø  Spesies                 : Gallus varius
v  Nama Indonesia       : Ayam Hutan Hijau
v  Nama Daerah            : Ayam Berkisar / Ayam Alas (Bahasa Daerah Jawa Timur)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Burung yang berukuran besar, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 60 cm pada ayam jantan, dan 42 cm pada yang betina
Ø  Jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, melainkan membulat tepinya; merah, dengan warna kebiruan di tengahnya
Ø  Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel hijau berkilau dengan tepian (margin) kehitaman, nampak seperti sisik ikan
Ø  Penutup pinggul berupa bulu-bulu panjang meruncing kuning keemasan dengan tengah berwarna hitam
Ø  Sisi bawah tubuh hitam, dan ekor hitam berkilau kehijauan
Ø  Ayam betina lebih kecil, kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam
Ø  Iris merah, paruh abu-abu keputihan, dan kaki kekuningan atau agak kemerahan
Ø  Ayam ini kerap terlihat dalam kelompok, 2 – 7 ekor atau lebih, mencari makanan di rerumputan di dekat kumpulan ungulata besar seperti kerbau, sapi atau banteng
Ø  Pada malam hari, kelompok ayam hutan ini tidur tak berjauhan di rumpun bambu, perdu-perduan, atau daun-daun palem hutan pada ketinggian 1,5 – 4 m di atas tanah


17. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Khas Bali

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Passeriformes
Ø  Familia                  : Sturnidae
Ø  Genus                   : Leucopsar
Ø  Spesies                 : Leucopsar rothschildi
v  Nama Indonesia       : Jalak Bali
v  Nama Daerah            : Curik (Bahasa Daerah Bali)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm
Ø  Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam
Ø  Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan
Ø  Burung jantan dan betina serupa
Ø  Jenis ini aktif mencari makan di antara pohon dan tumbuhan bawah di hutan. Utamanya di daerah ekoton yaitu antara kawasan berhutan dan padang rumput yang luas, serta di sepanjang hutan pinggiran sungai
Ø  Umumnya hidup dalam kelompok kecil atau berpasangan
Ø  Jalak bali merupakan burung yang jarang mencari makan di atas permukaan tanah namun, saat musim kering ia akan turun ke tanah untuk mencari avertebrata


18. Rusa Timor (Cervus timorensis)
Khas Nusa Tenggara Barat

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Artiodactyla
Ø  Familia                  : Cervidae
Ø  Upafamilia          : Cervinae
Ø  Genus                   : Cervus
Ø  Spesies                 : Cervus timorensis
v  Nama Indonesia       : Rusa Timor
v  Nama Daerah            : Menjangan (Bahasa Daerah Nusa Tenggara Barat)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Mempunyai bulu berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih
Ø  Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm
Ø  Rusa jantan memiliki tanduk (ranggah) yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali pada anak jantan saat umur 8 bulan. Setelah dewasa, tanduk menjadi sempurna yang ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing
Ø  Rusa timor (Cervus timorensis) merupakan hewan yang dapat aktif di siang hari (diurnal) maupun di malam hari (nokturnal), tergantung kondisi habitatnya
Ø  Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang menyukai daun-daunan dan berbagai macam buah-buahan. Rusa memakan berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang muda
Ø  Umumnya rusa timor bersifat poligamus yaitu satu penjantan akan mengawini beberapa betina. Rusa betina mempunyai anak setiap tahun dengan sekali musim rata-rata satu ekor anak


19. Komodo (Varanus komodoensis)
Khas Nusa Tenggara Timur

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Reptilia
Ø  Ordo                      : Squamata
Ø  Upaordo              : Autarchoglossa
Ø  Familia                  : Varanidae
Ø  Genus                   : Varanus
Ø  Spesies                 : Varanus komodoensis
v  Nama Indonesia       : Komodo
v  Nama Daerah            : Ora (Bahasa Daerah Nusa Tenggara Timur)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m
Ø  Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil
Ø  Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup
Ø  Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki berat sekitar 70 kilogram, namun komodo yang dipelihara di penangkaran sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar
Ø  Spesimen liar terbesar yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat sekitar 166 kilogram, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya
Ø  Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti


20. Enggang/Rangkong Gading (Buceros vigil)
Khas Kalimantan Barat

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Coraciiformes
Ø  Familia                  : Bucerotidae
Ø  Genus                   : Buceros
Ø  Spesies                 : Buceros vigil
v  Nama Indonesia       : Enggang/Rangkong Gading
v  Nama Daerah            : Tingan (Bahasa Daerah Kalimantan Barat)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Binatang yang dilindungi ini pada usia mudanya mempunyai paruh dan mahkota berwarna putih
Ø  Seiring usianya, paruh dan mahkotanya akan berubah warna menjadi oranye dan merah, ini akibat dari seringnya enggang menggesekkan paruh ke kelenjar penghasil warna oranye merah yang terletak di bawah ekornya
Ø  Burung ini menyukai daun Ara sebagai makanan favoritnya, tapi tidak jarang juga makan serangga, tikus, kadal bahkan burung kecil
Ø  Burung enggang biasa bertengger di pohon yang tinggi, sebelum terbang Enggang memberikan tanda dengan mengeluarkan suara gak yang keras
Ø  Ketika sudah mengudara kepakan sayap enggang mengeluarkan suara yang dramatik
Ø  Burung ini hidup berkelompok sekitar 2 sampai 10 ekor tiap pohon
Ø  Terkadang burung terbang bersama dalam jumlah antara 20-30 ekor
Ø  Suara enggang ini sangat khas dan nyaring sekali seakan-akan memanggil sekawanannya di balik pohon yang rindang
Ø  Musim telurnya dari bulan April sampai Juli dan anak-anak burung yang lebih besar membantu burung jantan dewasa menyediakan makan bagi burung betina dan anak-anaknya yang baru menetas


21. Kuau Kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri)
Khas Kalimantan Tengah

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Galliformes
Ø  Familia                  : Phasianidae
Ø  Genus                   : Polyplectron
Ø  Spesies                 : Polyplectron schleiermacheri
v  Nama Indonesia       : Kuau Kerdil Kalimantan
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Kalimantan Tengah)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Kuau-kerdil Kalimantan, Polyplectron schleiermacheri, adalah jenis kuau-kerdil berukuran sedang yang berhabitat di hutan hujan dataran rendah Pulau Kalimantan
Ø  Kuau ini adalah jenis kuau merak yang paling langka dan sudah jarang ditemui
Ø  Cirinya adalah ukuran tubuhnya yang maksimal dapat tumbuh sampai 50 cm dengan bintik-bintik pada tubuhnya
Ø  Berukuran sedang (jantan 42 cm, betina 38 cm)
Ø  Pada sayap dan ekor, terdapat tanda bintik metalik berbentuk seperti mata (hijau pada jantan, biru pada betina)
Ø  Jantan: jambul hijau metalik, dada hijau keunguan mengkilap, tenggorokan dan bercak dada putih
Ø  Betina: lebih suram dan lebih biru. Keduanya: pipi dan tenggorokan kuning pucat, kontras dengan bulu lainnya
Ø  Iris kuning, paruh kehijauan gelap, kulit muka gundul dan merah, kaki dan tungkai hitam (jantan dengan dua taji)
Ø  Bertengger di pohon, tetapi berjalan diam-diam di lantai hutan sepanjang siang
Ø  Jantan bersuara serta memainkan sayap dan ekornya, tetapi tidak punya tempat menetap


22. Bekantan (Nasalis larvatus)
Khas Kalimantan Selatan

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Primata
Ø  Familia                  : Cercopithecidae
Ø  Upafamilia          : Colobinae
Ø  Genus                   : Nasalis
Ø  Spesies                 : Nasalis larvatus
v  Nama Indonesia       : Bekantan
v  Nama Daerah            : Bangkatan (Bahasa Daerah Kalimantan Selatan)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis
Ø  Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan
Ø  Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam
Ø  Monyet betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya
Ø  Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina
Ø  Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg
Ø  Monyet betina berukuran 60 cm dengan berat 12 kg
Ø  Spesies ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanannya
Ø  Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek samping yang membuat perut bekantan jadi membuncit


23. Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
Khas Kalimantan Timur

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Cetacea
Ø  Familia                  : Delphinidae
Ø  Genus                   : Orcaella
Ø  Spesies                 : Orcaella brevirostris
v  Nama Indonesia       : Pesut Mahakam
v  Nama Daerah            : Lamud (Bahasa Daerah Kalimantan Timur)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Seluruh tubuh berwarna kelabu hingga biru tua, bagian bawahnya berwarna lebih pucat
Ø  Tidak ada pola yang khas
Ø  Sirip punggung kecil dan membulat di tengah punggung
Ø  Dahinya tinggi dan membulat; tidak bermoncong
Ø  Sirip tangan lebar membulat
Ø  Penampilan pesut mirip dengan beluga, meski lebih berkerabat dengan orka
Ø  Spesies ini mempunyai melon (jaringan berlemak dan berminyak di kepala)
Ø  Moncongnya tidak khas
Ø  Sirip punggung yang terletak dua pertiga posterior di punggung, pendek, tumpul, dan segitiga
Ø  Pesut dewasa beratnya lebih dari 130 kg dan panjangnya 2,3 m pada saat dewasa


24. Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis)
Khas Kalimantan Utara

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Proboscidea
Ø  Familia                  : Elephantidae
Ø  Genus                   : Elephas
Ø  Spesies                 : Elephas maximus
Ø  Upaspesies         : Elephas maximus borneensis
v  Nama Indonesia       : Gajah Kalimantan
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Kalimantan Utara)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Gajah Kalimantan diberi nama Bornean Pygmy Elephant karena bentuk yang kecil daripada gajah lain yang ada di dunia
Ø  Dari tinggi badan, sub-spesies baru ini adalah kira-kira lebih pendek dari pada gajah lainnya
Ø  Gajah jantan memiliki tinggi badan antara 1,7 meter hingga 2,6 meter dan tinggi gajah betina antara 1,5 meter hingga 2,5 meter
Ø  Gajah Kalimantan berkulit abu-abu kehitaman
Ø  Ukuran gajah Kalimantan terkecil diantara gajah-gajah Asia lainnya, bentuk tubuh lebih bulat, ekor panjang hampir ke tanah, gading lebih lurus, kepala bagian dorsal terdapat cekungan dibagian tengahnya, serta lebih teradaptasi untuk hidup di daerah perbukitan
Ø  Gajah Kalimantan mempunyai telinga lebih besar, tinggi individu jantan 2,5 meter, sedangkan gajah Asia lainnya dapat mencapai 3 meter, mempunyai warna yang sama dengan gajah Asia lainnya


25. Julang Sulawesi (Aceros cassidix)
Khas Sulawesi Selatan

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Coraciiformes
Ø  Familia                  : Bucerotidae
Ø  Genus                   : Aceros
Ø  Spesies                 : Aceros cassidix
v  Nama Indonesia       : Julang Sulawesi
v  Nama Daerah            : Taong (Bahasa Daerah Sulawesi Selatan)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Panjang tubuh dapat mencapai 100 cm pada jantan, dan 88 cm pada betina
Ø  Julang Sulawesi memiliki tanduk (casque) yang besar di atas paruh, berwarna merah pada jantan dan kuning pada betina
Ø  Paruh berwarna kuning dan memiliki kantung biru pada tenggorokan
Ø  Burung ini memiliki warna mencolok mata, dengan warna tubuh hitam, paruh kuning emas, dan warna merah mencolok di atas paruhnya, ekor berwarna putih, warna biru di sekitar mata, kaki kehitaman dan warna leher biru
Ø  Berukuran sangat besar, berekor putih dan paruh bertanduk
Ø  Jantan: tanduk merah tua; kepala, leher dan dada bungalan merah-karat
Ø  Betina: kepala dan leher hitam, tanduk kuning lebih kecil
Ø  Julang sulawesi menghuni hutan primer dan hutan rawa


26. Mandar Dengkur (Aramidopsis plateni)
Khas Sulawesi Barat

Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Gruiformes
Ø  Familia                  : Rallidae
Ø  Genus                   : Aramidopsis
Ø  Spesies                 : Aramidopsis plateni
v  Nama Indonesia       : Mandar Dengkur
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Sulawesi Barat)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Tinggi burung ini adalah 29 cm, paruhnya agak panjang, muka dan bagian bawahnya berwarna abu-abu; tenggorokan keputih-putihan; sisi perut berpalang hitam dan putih dan paruhnya berwarna kemerahan
Ø  Bunyi burung mandar dengkur adalah lebih terdengar mendengkur tenang selama 1-2 detik, termasuk suara singkat wheez yang diikuti cepat oleh suara dengkur ee-orrrr yang berlarut-larut, panjang, yang dengan mudah bisa salah dikenali sebagai suara babi liar
Ø  Juga suara napas yang singkat dan redam
Ø  Hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil
Ø  Sangat mencolok ketika terbang, dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat diselingi gerakan melayang serta saling meneriaki
Ø  Bila sedang bersuara dari tempat bertengger, jambul ditegakkan lalu diturunkan
Ø  Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan; juga hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya jarang dan lahan budidaya yang pohonnya jarang


27. Anoa (Bubalus quarlesi & Bubalus depressicornis)
Khas Sulawesi Tenggara


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Artiodactyla
Ø  Familia                  : Bovidae
Ø  Upafamilia          : Bovinae
Ø  Genus                   : Bubalus
Ø  Spesies                 : Bubalus quarlesi (Anoa pegunungan)
                                  Bubalus depressicornis (Anoa dataran rendah)
v  Nama Indonesia       : Anoa
v  Nama Daerah            : Kadue (Bahasa Daerah Sulawesi Tenggara)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Bentuk anoa menyerupai kerbau dengan ukuran tubuh lebih kecil seperti kambing
Ø  Kulit berwarna kelabu kehitaman
Ø  Tanduk meruncing lurus kebelakang
Ø  Bentuk wajah menyerupain kambing
Ø  Bulu-bulu halus kecoklatan
Ø  Ada dua spesies anoa, yaitu: Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Kedua jenis ini tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Keduanya juga termasuk jenis yang agresif dan sulit dijinakkan untuk dijadikan hewan ternak (domestikasi). Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan bentuk tanduk dan ukuran tubuh
Ø  Anoa dataran rendah relatif lebih kecil, ekor lebih pendek dan lembut, serta memiliki tanduk melingkar Sementara anoa pegunungan lebih besar, ekor panjang, berkaki putih, dan memiliki tanduk kasar dengan penampang segitiga
Ø  Penampilan mereka mirip dengan kerbau, dengan berat berat tubuh 150-300 kilogram dan tinggi 75 centimeter


28. Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo)
Khas Sulawesi Tengah


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Galliformes
Ø  Familia                  : Megapodiidae
Ø  Genus                   : Macrocephalon
Ø  Spesies                 : Macrocephalon maleo
v  Nama Indonesia       : Maleo Senkawor
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Sulawesi Tengah)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Maleo Senkawor atau Maleo, yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm, dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon
Ø  Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang
Ø  Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran telur ayam
Ø  Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan
Ø  Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam
Ø  Jantan dan betina serupa
Ø  Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan
Ø  Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam


29. Ikan Bulalao (Liza dussumieri)
Khas Gorontalo


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Pisces
Ø  Ordo                      : Perciformes
Ø  Familia                  : Mugilidae
Ø  Genus                   : Liza
Ø  Spesies                 : Liza dussumieri
v  Nama Indonesia       : Ikan Bulalao
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Gorontalo)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Ikan Bulalao (Liza dussumieri) adalah spesies ikan berhabitat di air laut
Ø  Ikan ini mirip dengan ikan Belanak (Valamugil seheli) yang merupakan kerabat satu familia, yaitu Mugilidae
Ø  Ikan ini berbentuk kecil memanjang
Ø  Ikan bulala’o merupakan sejenis ikan yang biasa dikonsumsi masyarakat disana
Ø  Bentuk tubuhnya seperti ikan bandeng, ramping panjang denga dua sirip dorsal disekitar abdomen dan ekor serta sirip ventral dan sirip anal dengan ukuran sirip Habitat ikan ini hidup disekitar dekat pantai atau air payauyang sama dengan sirip atas (dorsal)
Ø  Panjang tubuh ikan ini sekitar kurang lebih 15 cm
Ø  Makanan ikan ini adalah ganggang, plankton dan partikel anorganik yang mengendap di dasar laut
Ø  Ikan Bulalao banyak ditemukan di kawasan Samudra Pasifik


30. Binatang Hantu/Kera Hantu/Monyet Hantu (Tarsius tarsier)
Khas Sulawesi Utara


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Primata
Ø  Familia                  : Tarsiidae
Ø  Genus                   : Tarsius
Ø  Spesies                 : Tarsius tarsier
v  Nama Indonesia       : Binatang Hantu/Kera Hantu/Monyet Hantu
v  Nama Daerah            : Tangkasi (Bahasa Daerah Sulawesi Utara)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Tarsius tarsier (Binatang Hantu/Kera Hantu/Monyet Hantu) adalah suatu jenis primata kecil, memiliki tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar
Ø  Nama Tarsius diambil karena ciri fisik tubuh mereka yang istimewa, yaitu tulang tarsal yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki mereka sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 meter (hampir 10 kaki) dari satu pohon ke pohon lainnya
Ø  Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya
Ø  Setiap tangan dan kaki hewan ini memiliki lima jari yang panjang
Ø  Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali jari kedua dan ketiga yang memiliki cakar yang digunakan untuk grooming
Ø  Yang paling istimewa dari Tarsius adalah matanya yang besar
Ø  Ukuran matanya lebih besar jika dibandingkan besar otaknya sendiri
Ø  Mata ini dapat digunakan untuk melihat dengan tajam dalam kegelapan tetapi sebaliknya, hewan ini hampir tidak bisa melihat pada siang hari
Ø  Kepala Tarsius dapat memutar hampir 180 derajat baik ke arah kanan maupun ke arah kiri, seperti burung hantu


31. Bidadari Halmahera (Semioptera wallacii)
Khas Maluku Utara


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Passeriformes
Ø  Familia                  : Paradisaeidae
Ø  Genus                   : Semioptera
Ø  Spesies                 : Semioptera wallacii
v  Nama Indonesia       : Bidadari Halmahera
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Maluku Utara)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Burung Bidadari halmahera, Semioptera wallacii adalah jenis cendrawasih berukuran sedang, sekitar 28cm, berwarna cokelat-zaitun
Ø  Burung jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat mengkilat dan warna pelindung dadanya hijau zamrud
Ø  Cirinya yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang yang keluar menekuk dari sayapnya dan bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan burung ini
Ø  Burung betinanya yang kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan berukuran lebih kecil serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan
Ø  Makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan
Ø  Burung jantan bersifat poligami
Ø  Mereka berkumpul dan menampilkan tarian udara yang indah, meluncur dengan sayapnya dan mengembangkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau mencolok sementara bulu putih panjangnya di punggungnya dikibar-kibarkan


32. Nuri Raja Ambon (Alisterus amboinensis)
Khas Maluku


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Psittaciformes
Ø  Superfamilia       : Psittacoidae
Ø  Familia                  : Psittaculidae
Ø  Upafamilia          : Psittaculinae
Ø  Genus                   : Alisterus
Ø  Spesies                 : Alisterus amboinensis
v  Nama Indonesia       : Nuri Raja Ambon
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Maluku)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Penampilan jantan dan betina kelihatan sama, dengan kepala dan bagian atas badan yang didominasi dengan warna merah, sayap hijau (biru pada satu subspesies), dan punggung dan ekor biru
Ø  Di alam liar, burung ini mendiami hutan hujan dan memakan buah-buahan, biji-bijian dan kuncup
Ø  Ukuran mereka 35 cm
Ø  Ekornya panjang dan lebar
Ø  Kepala dan tubuh bagian bawah berwarna merah
Ø  Sayap mereka berwarna seluruhnya hijau gelap
Ø  Burung yang masih muda: terdapat mantel hijau, dan lingkar mata berwarna putih
Ø  Suara nuri-raja ambon mirip dengan suara panggilan Nuri-raja Sayap-kuning


33. Cenderawasih Merah (Paradisaea rubra)
Khas Papua Barat


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Passeriformes
Ø  Familia                  : Paradisaeidae
Ø  Genus                   : Paradisaea
Ø  Spesies                 : Paradisaea rubra
v  Nama Indonesia       : Cenderawasih Merah
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Papua Barat)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Cenderawasih merah (nama ilmiah : Paradisaea rubra) adalah burung Cenderawasih berukuran sedang dengan panjang sekitar 33 cm, dari marga Paradisaea
Ø  Burung ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning
Ø  Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72 cm yang termasuk bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam
Ø  Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan
Ø  Cenderawasih merah adalah spesies yang bersifat poligami
Ø  Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya
Ø  Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain
Ø  Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri
Ø  Pakan burung Cenderawasih Merah terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga


34. Cenderawasih 12 Kawat (Seleucidis melanoleucus)
Khas Papua


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Passeriformes
Ø  Familia                  : Paradisaeidae
Ø  Genus                   : Seleucidis
Ø  Spesies                 : Seleucidis melanoleucus
v  Nama Indonesia       : Cenderawasih 12 Kawat
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Papua)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Cenderawasih merah (nama ilmiah : Paradisaea rubra) adalah burung Cenderawasih berukuran sedang dengan panjang sekitar 33 cm, dari marga Paradisaea
Ø  Cenderawasih 12 kawat (nama ilmiah: Seleucidis melanoleucus) adalah burung Cenderawasih berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari genus tunggal Seleucidis
Ø  Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam mengilap, pada bagian sisi perutnya dihiasi bulu-bulu berwarna kuning dan dua belas kawat berwarna hitam
Ø  Burung ini berparuh panjang lancip berwarna hitam dengan iris mata berwarna merah
Ø  Burung betina berwarna coklat, berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi bulu-bulu berwarna kuning ataupun kedua belas kawat di sisi perutnya
Ø  Cenderawasih 12 Kawat adalah poligami spesies
Ø  Burung jantan memikat pasangan dengan menggunakan kedua belas kawat pada ritual tariannya
Ø  Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain
Ø  Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri
Ø  Pakan burung Cenderawasih 12 Kawat terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga


35. Cenderawasih Kuning-Besar (Paradisaea apoda)
Khas Teluk Cendrawasih


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Passeriformes
Ø  Familia                  : Paradisaeidae
Ø  Genus                   : Paradisaea
Ø  Spesies                 : Paradisaea apoda
v  Nama Indonesia       : Cenderawasih Kuning-Besar
v  Nama Daerah            :                      (Bahasa Daerah Teluk Cendrawasih)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Cenderawasih kuning-besar (nama ilmiah: Paradisaea apoda) adalah burung Cenderawasih berukuran besar, sepanjang sekitar 43 cm, berwarna coklat marun dan bermahkota kuning
Ø  Tenggorokannya berwarna hijau zamrud dan bantalan dadanya cokelat kehitaman
Ø  Burung jantan dihiasi bulu-bulu panggul yang besar warna kuning dan punya sepasang ekor kawat yang panjang
Ø  Burung betina berbulu cokelat marun tak bergaris
Ø  Makanannya terdiri dari buah-buahan, biji serta serangga kecil
Ø  Cenderawasih kuning-besar adalah spesies yang bersifat poligami
Ø  Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya
Ø  Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain
Ø  Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri


36. Sapi (Bos taurus)


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Artiodactyla
Ø  Familia                  : Bovidae
Ø  Upafamilia          : Bovinae
Ø  Genus                   : Bos
Ø  Spesies                 : Bos taurus
v  Nama Indonesia       : Sapi
v  Nama Daerah            : Tedong (Bahasa Daerah Makassar)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Tubuhnya trengginas (lawannya loyo) dan kekar
Ø  Memiliki mata yang cerah
Ø  Memiliki kaki yang kokoh dan kuat
Ø  Kulitnya lentur
Ø  Mempunyai kelenjar susu
Ø  Memiliki darah panas
Ø  Menyusui
Ø  Tubuhnya berbulu atau berambut
Ø  Berkembangbiak dengan melahirkan

  
37. Kambing (Capra aegagrus hircus)


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Artiodactyla
Ø  Familia                  : Bovidae
Ø  Upafamilia          : Caprinae
Ø  Genus                   : Capra
Ø  Spesies                 : Capra aegagrus
Ø  Upaspesies         : Capra aegagrus hircus
v  Nama Indonesia       : Kambing
v  Nama Daerah            : Bembe (Bahasa Daerah Makassar)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar
Ø  Umumnya, kambing mempunyai janggut, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berrambut lurus dan kasar
Ø  Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter
Ø  Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram
Ø  Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor
Ø  Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan
Ø  Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari
Ø  Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan


38. Kuda (Equus caballus)


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Perissodactyla
Ø  Familia                  : Equidae
Ø  Genus                   : Equus
Ø  Spesies                 : Equus caballus
v  Nama Indonesia       : Kuda
v  Nama Daerah            : Jarang (Bahasa Daerah Makassar)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Mempunyai kelenjar susu
Ø  Memiliki kaki yang kokoh dan kuat
Ø  Menyusui
Ø  Tubuhnya berbulu atau berambut
Ø  Berkembangbiak dengan melahirkan
Ø  Kuda-kuda yang ringan, seperti kuda Arab, Morgan, Quarter Horse, Paint dan Thoroughbred beratnya bisa mencapai sekitar 590 kg
Ø  Kuda yang "berat" atau kuda beban, seperti misalnya Clydesdale, Draft, Percheron, dan Shire beratnya dapat mencapai hingga 907 kg


39. Ayam (Gallus gallus domesticus)


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Aves
Ø  Ordo                      : Galliformes
Ø  Familia                  : Phasianidae
Ø  Genus                   : Gallus
Ø  Spesies                 : Gallus gallus
Ø  Upaspesies         : Gallus gallus domesticus
v  Nama Indonesia       : Ayam
v  Nama Daerah            : Jangang (Bahasa Daerah Makassar)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual)
Ø  Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai
Ø  Ayam betina (babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek
Ø  Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon
Ø  Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif
Ø  Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya
Ø  Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya
Ø  Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon
Ø  Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa, seperti elang


40. Kucing (Felis catus)


Keterangan :
v  Klasifikasi Ilmiah :
Ø  Kingdom              : Animalia
Ø  Phylum                 : Chordata
Ø  Class                      : Mammalia
Ø  Ordo                      : Carnivora
Ø  Familia                  : Felidae
Ø  Upafamilia          : Felinae
Ø  Genus                   : Felis
Ø  Spesies                 : Felis catus
v  Nama Indonesia       : Kucing
v  Nama Daerah            : Miong (Bahasa Daerah Makassar)
v  Ciri-Ciri Yang Dimiliki :
Ø  Kucing biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 7 kilogram dan jarang melebihi 10 kg
Ø  Bila diberi makan berlebihan, kucing dapat mencapai berat badan 23 kg
Ø  Dalam penangkaran, kucing dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun, kucing tertua diketahui berusia 38 tahun 3 hari yang bernama Creme Puff
Ø  Kucing peliharaan yang tidak diperbolehkan keluar rumah dan disterilkan dapat hidup lebih lama (mengurangi risiko perkelahian dan kecelakaan)
Ø  Kucing liar yang hidup di lingkungan urban modern hanya hidup selama 2 tahun atau bahkan kurang dari itu
Ø  Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang
Ø  Mereka memiliki Selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit
Ø  Meskipun demikian, penyempitan ini juga mengurangi bidang pandang kucing
Ø  Suatu organ yang disebut tapetum lucidum digunakan dalam lingkungan dengan sedikit cahaya. Organ inilah yang menyebabkan warna-warni mata kucing ketika difoto dengan menggunakan blitz
Ø  Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi trikomatik yang lemah
Ø  Ketika cahaya yang ada terlalu sedikit untuk melihat, kucing akan menggunakan "kumis" atau misainya (vibrissae) untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indera tambahan



Tempat Belajar Pendidikan | SD | SMP | SMA | Kumpulan Tutorial Dan Kumpulan Artikel Ilmu Komputer | Seputar dan Belajar SEO | Blogging | Internet | Bisnis Online | etc hanya di NugrahPratama21
Demo Blog NJW V2 Updated at: 2/18/2020 07:54:00 PM

2 komentar:

Total Views

Blog Followers

Popular Post