KARYA
TULIS ILMIAH
KERIPIK
LIDAH BUAYA
DISUSUN OLEH :
151818 / 0008077764
XI
MIA 2
SMA
NEGERI 1 GOWA
TAHUN
AJARAN 2016/2017
KATA
PENGANTAR
Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT
atas segala rahmat, taufiq dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah yang berjudul “Keripik Lidah Buaya” ini dibuat sebagai tugas Bahasa Indonesia semester
genap tahun
ajaran 2016/2017 di SMA Negeri 1 Gowa.
Karya ilmiah ini, terselesaikan dengan
baik karena dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Ibu Dra. Hj. Andi Wartiah,
M.M selaku ibu kepala sekolah SMA Negeri 1 Gowa yang telah memberi
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
2.
Ibu Dra. Muliati Tutu selaku guru pembimbing dalam pembuatan karya
ilmiah ini.
3.
Guru-guru SMA
Negeri 1 Gowa yang turut berperan membantu penulis dalam penyusunan dan penyelesaian
karya ilmiah ini.
4.
Orang tua penulis
dan teman-teman kelas XI MIA 2 yang turut memotivasi dan memberi masukan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan
karya ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang konstruktif dari pembaca penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap agar
karya ilmiah ini, memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dan masyarakat
Gowa
khususnya.
Gowa, 21 Maret 2017
Penulis
ABSTRAK
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kegiatan agroindustri semakin luas dan produk yang dihasilkan semakin beraneka
ragam. Pangan merupakan suatu permasalahan vital karena menyangkut kebutuhan
gizi seseorang. Guna menunjang hal tersebut diperlukan makanan yang memiliki
nutrisi baik dan tentunya didukung oleh teknologi pengolahan pangan yang tepat.
Adanya beraneka ragam produk yang beredar di pasar membuat masyarakat lebih
peduli terhadap kesehatan, sehingga muncul trend untuk kembali menggunakan
bahan-bahan alami (back to nature).
Tanaman lidah buaya (aloe vera) dewasa ini merupakan
salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat
besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agroindustri.
Lidah buaya mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap
antara lain vitamin, mineral, asam amino dan enzim. Banyak kelebihan dan
potensi sebagai bahan pangan karena semua bagian dari tanaman dapat
dimanfaatkan. Bagian-bagian lidah buaya yang digunakan antara lain daun, getah
daun dan gel bening. Potensi ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan namun
sampai saat ini belum termanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil
penelitian tanaman lidah buaya mempunyai begitu banyak manfaat untuk kesehatan,
maka penggunaan lidah buaya yang semakin bervariasi akan meningkatkan nilai
ekonomi dan selera konsumen terhadap lidah buaya. Salah satu pengolahan
tersebut ialah dengan membuat makanan ringan yang diminati yaitu mengolahnya
menjadi keripik lidah buaya.
Permasalahan yang sering timbul dalam pembuatan keripik
pada umumnya ialah bahan yang digunakan, tekstur, rasa, dan penampilan keripik.
Oleh karena itu perlu adanya usaha dan ketelitian dalam pemilihan bahan baku
yang baik, lama waktu penggorengan, dan penambahan perisa makanan agar rasa
yang dihasilkan lebih enak dan penampilan lebih menarik sehingga lebih
mengundang minat konsumen untuk mengkonsumsinya.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk
menciptakan produk makanan ringan yang menyehatkan dan bermanfaat bagi konsumen
serta untuk membuka peluang usaha agroindustri baru bagi masyarakat secara umum
dan khususnya untuk masyarakat Cambaya yang produk hasil olahannya mampu
bersaing dengan produk-produk olahan lainnya.
Dengan begitu, penulis berharap kepada masyarakat Cambaya
dan sekitarnya supaya tanaman lidah buaya yang kaya akan nutrisi ini tidak
hanya dikembangbiakkan dalam pot sebagai tanaman hias, melainkan juga
dikembangbiakkan untuk diambil manfaatnya sebagai bahan baku olahan produk obat
dan makanan juga minuman yang menyehatkan.
Penulis telah melakukan penelitian dan percobaan
mengenai pembuatan keripik lidah buaya hingga mendapatkan hasil berupa keripik
yang renyah dan tak kalah rasa dengan keripik dari bahan baku lainnya yang
beredar di pasaran. Penulis menyarankan agar para pembaca turut mempraktekkan
pembuatan keripik lidah buaya ini sehingga makanan ringan yang menyehatkan ini
dapat berkembang.
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL.................................................................... vi
BAB
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 2
1.4. Alternatif Pemecahan Masalah ................................................ 2
1.5. Kegunaan Penelitian ................................................................ 3
1.6. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 3
1.7. Sistematika Penulisan .............................................................. 4
BAB II. KAJIAN
PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1.
Tanaman Lidah Buaya.............................................................. 5
2.2. Sejarah Lidah Buaya................................................................. 6
2.3. Penyebaran Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) ..................... 7
2.4. Manfaat Lidah Buaya .............................................................. 9
BAB III. METODE
PENULISAN ..................................................................... 12
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 12
3.2.
Alat dan Bahan ........................................................................ 12
3.3.
Metode Pembuatan Keripik Lidah Buaya................................ 16
3.4.
Pengamatan Hasil Produk......................................................... 22
BAB IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN ........................................................... 23
4.1.
Sifat Fisik Olahan .................................................................... 23
4.2.
Hasil Pengamatan Akhir........................................................... 23
BAB V. PENUTUP ........................................................................................... 24
5.1.
Kesimpulan .............................................................................. 24
5.2.
Saran ........................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA
.......................................................................................... 25
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar 2.1 Batang
lidah buaya (Aloe vera)....................................................... 5
Gambar 2.2 Daun lidah buaya (Aloe vera) ........................................................ 5
Gambar 2.3 Bunga lidah buaya (Aloe vera) ...................................................... 6
Gambar 3.1 Pisau ............................................................................................... 12
Gambar 3.2 Piring .............................................................................................. 12
Gambar 3.3 Wajan.............................................................................................. 13
Gambar 3.4 Kompor
.......................................................................................... 13
Gambar 3.5 Mangkuk......................................................................................... 13
Gambar 3.6 Nampan .......................................................................................... 14
Gambar 3.7 Daun lidah buaya............................................................................. 14
Gambar 3.8 Tepung terigu ................................................................................. 15
Gambar 3.9 Telur ............................................................................................... 15
Gambar 3.10 Garam ............................................................................................. 15
Gambar 3.11 Masako
(penyedap rasa).................................................................. 16
Gambar 3.12 Pemotongan
daun lidah buaya ....................................................... 16
Gambar 3.13 Daun lidah
buaya yang telah dipotong........................................... 17
Gambar 3.14 Pencucian
daun lidah buaya ........................................................... 17
Gambar 3.15 Pengupasan
kulit daun lidah buaya ................................................ 17
Gambar 3.16 Daging lidah
buaya yang telah terpisah dengan kulitnya .............. 18
Gambar 3.17 Pencucian
daging lidah buaya......................................................... 18
Gambar 3.18 Pemotongan daging
lidah buaya..................................................... 18
Gambar 3.19 Potongan
daging lidah buaya sebelum dijemur ............................. 19
Gambar 3.20 Potongan
daging lidah buaya setelah dijemur................................. 19
Gambar 3.21 Membalut
lidah buaya dengan tepung terigu ................................. 20
Gambar 3.22 Lidah buaya
yang dicelupkan ke dalam putih telur........................ 20
Gambar 3.23 Membalut
kembali lidah buaya dengan tepung terigu ................... 20
Gambar 3.24 Menggoreng
lidah buaya yang sudah dibalut tepung..................... 21
Gambar 3.25 Keripik lidah
buaya yang digoreng sampai kekuningan ................ 21
Gambar 3.26 Keripik lidah
buaya ........................................................................ 22
Tabel 2.1 Kandungan kimia lidah buaya.......................................................... 7
Tabel 2.2 Penamaan lidah buaya di berbagai
negara........................................ 7
Tabel 2.3 Komponen kimia lidah buaya berdasarkan
manfaatnya................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alam semesta tercipta dengan proses yang amat rumit dan
mengagumkan. Seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya saling berkoordinasi
membentuk sebuah tatanan rantai kehidupan yang luar biasa. Manusia adalah
makhluk yang sangat bergantung dengan alam dan sekitarnya. Kebutuhan manusia
seakan tidak dapat dilepaskan oleh peran alam sebagai penunjang kestabilan,
termasuk kebutuhan manusia yang semakin beraneka ragam terutama dalam hal
kebutuhan pangan.
Pangan merupakan suatu permasalahan vital karena
menyangkut kebutuhan gizi seseorang. Guna menunjang hal tersebut diperlukan
makanan yang memiliki nutrisi baik dan tentunya didukung oleh teknologi
pengolahan pangan yang tepat. Adanya beraneka ragam produk yang beredar di
pasar membuat masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan, sehingga muncul trend
untuk kembali menggunakan bahan-bahan alami (back to nature).
Tanaman lidah buaya (aloe vera) merupakan salah satu
jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pangan yang alami dan
menyehatkan. Selain itu, lidah buaya juga mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap
antara lain vitamin, mineral, asam amino dan enzim. Banyak kelebihan dan
potensi sebagai bahan pangan karena semua bagian dari tanaman dapat
dimanfaatkan. Bagian-bagian lidah buaya yang digunakan antara lain daun, getah
daun dan gel bening. Potensi ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan namun
sampai saat ini belum termanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil
penelitian tanaman lidah buaya mempunyai begitu banyak manfaat untuk kesehatan,
maka penggunaan lidah buaya yang semakin bervariasi akan meningkatkan nilai
ekonomi dan selera konsumen terhadap lidah buaya. Salah satu pengolahan dengan
membuat makanan ringan yang diminati yaitu mengolahnya menjadi keripik lidah
buaya.
Hasil pemaparan di atas menunjukan fakta – fakta yang
melatar belakangi penelitian, antara lain :
1)
Semakin bervariasinya
kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pangan.
2)
Banyaknya makanan bergizi
rendah dan membahayakan kesehatan yang beredar dipasaran.
3)
Adanya keinginan untuk
kembali menggunakan produk-produk yang alami karena dianggap lebih menyehatkan.
4)
Membuka usaha
agroindustri baru untuk menciptakan produk yang mampu bersaing dipasaran.
Hal-hal tersebut di atas, menjadi dasar mengapa
penulis tertarik untuk memanfaatkan lidah buaya ( Aloe Vera ) sebagai bahan
baku pembuatan keripik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan data-data yang penulis paparkan di atas dapat
dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain :
1.)
Apakah lidah buaya
(Aloe Vera ) dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan produk makanan?
2.)
Bagaimana cara
pembuatan keripik yang baik dan benar?
3.)
Mampukah keripik
lidah buaya menjadi produk pilihan para konsumen?
1.3. Tujuan Penelitian
Melalui penulisan karya ilmiah ini, maka tujuan yang
ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1)
Menemukan alternatif baru
untuk memanfaatkan tanaman lidah buaya (Aloe Vera) sebagai bahan baku pembuatan
produk makanan ringan,
2)
Menciptakan produk
makanan ringan yang sehat, bernutrisi, dan bernilai jual tinggi,
3)
Membuka usaha
agroindustri baru.
1.4. Alternatif Pemecahan
Masalah
Mengajak masyarakat untuk dapat mengelola atau membuat
sendiri lidah buaya menjadi makanan ringan yang enak dan menyehatkan.
1.5. Kegunaan Penelitian
Penulisan karya ilmiah ini diharapkan memberi manfaat
yang luas, baik bagi penulis sendiri maupun pembaca umumnya;
1. Bagi penulis ;
Sebagai tugas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,
penulisan karya ilmiah ini banyak memberi manfaat, baik langsung maupun tidak
langsung, diantaranya penulis mendapatkan pengetahuan dan wawasan mengenai tumbuhan
lidah buaya yang dapat diolah menjadi keripik yang enak dan menyehatkan.
Disamping itu penulis merasa dilatih untuk menulis dan menjadikannya sebagai
bahan referensi dan kajian untuk meningkatkan pembelajaran disekolah.
2. Bagi pembaca
;
Tidak jauh beda dari yang penulis sampaikan diatas,
diharapkan melalui tulisan ini dapat memberikan pemahaman mengenai tumbuhan
lidah buaya yang dapat diolah menjadi keripik yang enak dan menyehatkan.
3. Bagi instansi terkait ;
Memberikan rujukan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai tanaman lidah buaya (Aloe Vera) yang kaya manfaat.
4. Bagi para pekerja argoindustri ;
Memberikan masukan untuk menciptakan produk makanan
ringan baru yang lebih menyehatkan.
5. Bagi masyarakat ;
Memberikan informasi dan masukan untuk dapat mengelola
atau membuat sendiri lidah buaya menjadi makanan ringan yang enak dan
menyehatkan.
1.6. Metode
Pengumpulan Data
Dalam penyusunan dan penyelesaian karya tulis ini,
penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1)
Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari informasi
melalui berbagai sumber tertulis ataupun melalui sumber lisan dari narasumber
yang berpengalaman.
2)
Percobaan
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dan
mempraktikannya sendiri masalah yang dibahas.
3)
Jelalah Dunia Maya
Hal ini dilakukan untuk mencari data atau informasi
yang tidak didapatkan pada waktu studi pustaka dan penelitian.
1.7. Sistematika
Penulisan
·
BAB
1 PENDAHULUAN
Berisi uraian mengenai latar belakang penulisan,
identifikasi masalah, tujuan penelitian, tujuan penelitian, manfaat, metode
pengumpulan data, dan sistematika penulisan yang dilakukan penulis dalam
menyusun karya tulis ini.
·
BAB
2 KAJIAN PUSTAKA
Berisi uraian mengenai deskripsi tanaman lidah buaya
(Aloe Vera), sejarah lidah buaya, penyebaran, manfaat, dan pengolahan lidah
buaya menjadi produk makanan berupa selai.
·
BAB
3 METODE PENULISAN
Berisi uraian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian, alat dan bahan, proses pengolahan,
dan produk.
·
BAB
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi uraian mengenai pembahasan dari hasil produk yang
dihasilkan tentang sifat fisik yang dihasilkan dan hasil pengamatan akhir.
·
BAB
5 PENUTUP
Berisi uraian mengenai kesimpulan dari percobaan yang
dilakukan penulis dan saran-saran penulis untuk masyarakat maupun pemerintah.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1.
Tanaman Lidah Buaya
Lidah buaya (Aloe Vera) merupakan tumbuhan liar di
tempat yang berhawa panas atau ditanam orang di pot dan pekarangan rumah
sebagai tanaman hias. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas,
tepinya bergerigi/ berduri kecil, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga
bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan (jingga),
Banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat. Berikut adalah bagian-bagian
tanaman lidah buaya (Aloe Vera) :
a.
Batang Tanaman
Aloe vera berbatang pendek. Batangnya
tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam
dalam tanah. Aloe vera yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui
celah-celah atau ketiak daun.
Gambar 2.2 Daun lidah
buaya (Aloe vera)
Daun tanaman Aloe vera berbentuk pita
dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang,
berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen (banyak mengandung air) dan
banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat.
Bentuk daunnya menyerupai pedang
dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas
dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 – 75 cm, dengan berat 0,5 kg – 1
kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
Gambar 2.3 Bunga lidah buaya (Aloe vera)
Bunga Aloe vera berwarna kuning atau
kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran
kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai
1 meter. Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.
2.2. Sejarah Lidah Buaya
Tanaman ini diberi nama lidah buaya
karena bentuknya yang mirip dengan lidah buaya. Lidah Buaya (Aloe vera;
Latin: Aloe barbadensis
Milleer) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun
silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan
kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika.
Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.
Bangsa Mesir kuno sudah mengenal
khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Seorang peracik
obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan
bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit
memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Berikut merupakan kandungan kimia lidah buaya.
No.
|
Kandungan Kimia
|
Nilai
|
|
1
|
Komponen
|
Air
|
95,51%
|
2
|
Total Padatan
Terlarut
|
a Lemak
|
0,067%
|
b Karbohidrat
|
0,043%
|
||
c Protein
|
0,038%
|
||
d Vitamin A
|
4,59%
|
||
e Vitamin C
|
3,47%
|
Tabel
2.1 Kandungan kimia lidah buaya
Lidah buaya merupakan tanaman asli
Afrika, tepatnya dari Ethiopia. Akan tetapi banyak berkembang di Yunani dan
sudah dikenal sejak abad ke-14 SM. Tanaman ini mempunyai nama yang berbeda di
masing-masing wilayah. Nama-nama tersebut antara lain dapat dilihat dari tabel
berikut :
Negara
|
Penamaan
|
Filipina
|
Natau
|
Malaysia
|
Jadam
|
Prancis
|
Aloe
|
India
|
Musabba
|
Arab
|
Sabbar
|
Indonesia
|
Lidah buaya
|
Tabel 2.2 Penamaan
lidah buaya di berbagai Negara
2.3. Penyebaran Tanaman
Lidah Buaya ( Aloe vera )
Penyebaran lidah buaya di Indonesia dimulai pada abad
ke-17 yang dibawa oleh orang China. Pada awalnya lidah buaya hanya dimanfaatkan
sebagai tanaman hias di pekarangan rumah dan obat pencuci rambut. Sejak tahun
1990 mulai dikembangkan secara besar-besaran untuk bahan baku kosmetik,
farmasi, minuman dan makanan.
Lidah buaya merupakan tanaman sukulen (banyak
mengandung air) yang termasuk suku Liliaceae. Ada sekitar 350 jenis lidah buaya
yang hidup di dunia yang termasuk suku ini. Akan tetapi yang banyak ditanam
hanya beberapa jenis saja, diantaranya adalah Aloe barbadensis Miller, Aloe
ferox Miller, Aloe perryi Baker dan Aloe chinensis Baker. Dari jenis-jenis
tersebut yang paling banyak dimanfaatkan adalah Aloe barbadensis Miller.
Sedangkan lidah buaya yang banyak dikembangkan di Indonesia terutama di
Kalimantan Barat adalah Aloe chinensis Baker.
Tanaman lidah buaya akan berkembang baik
pertumbuhannya di wilayah bersuhu rata-rata 28-32oC. Lahan penanaman
harus terbuka tanpa ternaungi oleh pepohonan karena lidah buaya perlu sinar
matahari penuh. Tanaman ini mempunyai keunggulan yaitu tahan terhadap
kekeringan, terutama pada musim kemarau, karena lidah buaya dilengkapi dengan
kemampuan menyimpan air dalam daunnya yang tebal. Akan tetapi lidah buaya ini
tidak tahan terhadap kelembaban tinggi atau di daerah yang curah hujannya
tinggi, tanaman ini mudah terkena serangan penyakit busuk pangkal batang yang
disebabkan oleh cendawan Fusarium sp. Tanaman ini dapat ditanam mulai dari
dataran rendah sampai dataran tinggi asalkan tanahnya subur, gembur, dan kaya
bahan organik, dengan pH ideal 5.5-6. Karena itu, tanaman lidah buaya dapat
tumbuh di semua jenis tanah asalkan tanah tersebut tidak tergenang air. Lidah
buaya diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom:
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Asparagales
Famili: Asphodelaceae
Genus: Aloe
Spesies: Aloe
vera L.
2.4.
Manfaat Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah buaya telah
dikenal manfaatnya sejak dahulu. Bahkan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sekarang ini banyak yang memanfaatkan tanaman ini sebagai bahan baku
ataupun bahan campuran pembuatan berbagai macam produk. Lidah buaya (Aloe vera) juga telah teruji mampu mencegah
dan mengobati berbagai macam jenis penyakit. Manfaat produk yang dihasilkan
dari lidah buaya sangat beraneka ragam, antara lain dapat dimanfaatkan sebagai
bahan campuran pada pembuatan produk berupa shampo, pasta gigi, dan aneka macam
kosmetik lainnya bahkan ada juga yang telah dijual dalam bentuk minuman
koktail. Lidah buaya juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan produk makanan.
Seperti keripik, nata de aloe, sirup, teh, jus, koktail, jelly, dodol, cendol,
dan selai lidah buaya. Diketahui bahwa lidah buaya mengandung semua jenis
vitamin kecuali vitamin D. kandungan dan manfaat lidah buaya yang cukup
menakjubkan untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari table dibawah ini.
Zat
|
Manfaat
|
Lignin
|
Memiliki kemampuan penyerapan yang tinggi yang mempermudah
penyerapan gel ke kulit sehingga mampu melindungi kulit dari dehidrasi dan
menjaga kelembapan kulit.
|
Saponin
|
Memiliki kemampuan membersihkan (aseptic) dan sebagai bahan
pencuci yang sangat baik.
|
Komplek antharaquinon aloin, barbaloin, iso-barbaloin, anthranol,
aloe emodin, anthracene, aloetic acid, asam sinamat, asam krisophanat, eteral
oil, dan resitanol
|
Bahan laksatif, penghilang rasa sakit, mengurangi racun, senyawa
anti bakteri, dan memiliki kandungan antibiotic.
|
Kalium dan natrium
|
Memelihara kekencangan muka dan otot tubuh, regulasi dan
metabolisme tubuh dan penting dalam pengaturan impuls saraf.
|
Kalsium
|
Membantu pembentukan dan regenerasi tulang.
|
Seng
|
Bermanfaat bagi kesehatan saluran air kencing.
|
Asam folat
|
Bermanfaat bagi
kesehatan kulit dan rambut.
|
Vitamin A
|
Berfungsi untuk oksigenerasi jaringan tubuh, terutama kulit dan
kuku.
|
Vitamin B1, B2, B6, niacinamida, dan kolin
|
Berfungsi untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal dan sehat.
|
Enzim oksidase, amylase, katalase, lipase dan protease
|
Mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh, dan menyembuhkan luka
dalam dan luar.
|
Enzim protease
|
Penghilang rasa nyeri saat luka.
|
Asam krisofan
|
Mendorong penyembuhan kulit yang mengalami kerusakan.
|
Mono dan polisakarida (selulosa, glukosa, mannose, dan aldopentosa)
|
Memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh dan berfungsi untuk
memproduksi mukopolisakarida.
|
Tabel 2.3 Komponen kimia lidah buaya berdasarkan manfaatnya
Kegunaannya lidah
buaya bagi kesehatan manusia antara lain untuk mengobati sakit kepala/pusing,
sembelit, kejang pada anak, kurang gizi, batuk rejan, muntah darah, kencin
manis, wasir, peluruh haid dan penyubur rambut. Selain itu lidah buaya
juga bermanfaat sebagai penyembuh luka dan luka bakar serta mengurangi infeksi.
Setelah
mengetahui beragam khasiat lidah buaya dan pemanfaatannya, tidak ada salahnya
jika kita mulai mencoba bahan alami yang satu ini untuk menjaga kesehatan kita
dan keluarga dengan membuat sendiri produk ini, baik untuk di konsumsi maupun
sebagai peluang bisnis usaha. Salah satunya adalah mengolah menjadi keripik
lidah buaya.
BAB
III
METODE
PENULISAN
3.1. Tempat dan
Waktu Penelitian
Proses pembuatan keripik lidah buaya ini dilakukan secara
sederhana di rumah pribadi. Waktu penelitian hingga pelaksanaanya dilakukan
pada bulan Maret 2017.
3.2. Alat dan
Bahan
3.2.1 Alat
Peralatan
yang digunakan selama proses pengolahan adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Pisau
Gambar 3.2 Piring
Gambar 3.3 Wajan
Gambar 3.4 Kompor
Gambar 3.5 Mangkuk
Gambar 3.6 Nampan
3.2.2 Bahan
Bahan
yang digunakan dalam pengolahan keripik adalah :
1. Daun
lidah buaya
Bagian daun yang digunakan adalah hanya bagian gel yang berwarna
putih bening saja.
2. Tepung
terigu dan Telur
Fungsinya sebagai pencipta rasa gurih dan renyah pada keripik lidah
buaya.
3.
Zat-zat lain sebagai pelengkap
Tujuan zat pelengkap seperti pewarna makanan, garam, perisa makanan
adalah untuk mendapatkan hasil produk yang diinginkan dan sesuai selera
konsumen.
3.3. Metode
Pembuatan Keripik Lidah Buaya
Proses
pembuatan keripik lidah buaya dilakukan secara sederhana agar mudah di tiru
oleh masyarakat. Langkah-langkah pembuatan keripik lidah buaya adalah sebagai
berikut :
a.
Pengumpulan
Langkah awal untuk membuat sebuah produk
adalah mengumpulkan alat dan bahan yang diperlukan. Alat yang diperlukan antara
lain, pisau gerat, tempat untuk menjemur, mangkuk, kompor, wajan, dan pengaduk.
Sedangkan bahan yang diperlukan antara lain, daun lidah buaya yang berukuran
sedang, dan bahan-bahan pendukung lain seperti tepung terigu, telur, garam,
minyak goreng, dan perisa makanan secukupnya.
b.
Pengambilan
Daging
Daun lidah buaya yang telah dibersihkan,
dibelah menjadi dua (2) bagian untuk mempermudah pengambilan daging dari daun.
Setelah terlepas dari kulit luar, daging lidah buaya yang berwarna putih
dibersihkan menggunakan air bersih yang mengalir sampai lendirnya hilang dan di
iris tipis dengan ukuran 1 cm x 4 cm.
c.
Pengeringan
Daging buah yang telah di bersihkan dan
diiris tipis selanjutnya dijemur secara konvensional di bawah terik matahari
selama kurang lebih 6 jam hingga irisan lidah buaya yang basah menjadi kering.
d.
Pencampuran
Setelah irisan lidah buaya kering, balutlah dengan tepung terigu lalu
celupkan ke dalam putih telur dan balut kembali dengan tepung terigu. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan hasil keripik lidah buaya yang krispi.
Gambar 3.22 Lidah buaya yang dicelupkan ke dalam putih telur
e.
Penggorengan
Panaskan minyak goreng lalu masukkan irisan lidah buaya yang sudah
dibalut tepung. Goreng hingga kekuningan. Lalu tiriskan. Proses ini dilakukan
dengan cara deep frying.
f.
Penambahan
Perisa
Tambahkan perisa makanan sesuai selera secara merata. Perisa makanan
yang akan ditambahkan bisa berupa garam, barbeque, jagung, keju, dan lain-lain.
3.4. Pengamatan
Hasil Produk
Dari percobaan yang dilakukan,
penulis dapat mengetahui tekstur, penampilan, aroma, dan rasa yang dihasilkan
dari produk yang dihasilkan. Berikut adalah hal-hal yang diperoleh dari hasil
pengamatan:
3.4.1 Tekstur dan Penampilan Keripik
Hasil
produk olahan keripik lidah buaya yang alami ( tanpa pewarna dan perisa
makanan, kecuali garam) akan menghasilkan warna kuning keemasan. Apabila
menginginkan warna lain, kita dapat menambahkan pewarna makanan dan perisa
makanan secukupnya setelah penggorengan.
3.4.2 Rasa
Setelah
melalui beberapa percobaan, dapat di simpulkan bahwa rasa yang dihasilkan oleh
keripik lidah buaya sangat dipengaruhi oleh kadar garam dan perisa makanan yang
digunakan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Sifat Fisik
Hasil Olahan
Setelah
melakukan percobaan tersebut dapat diketahui sifat-sifat dari hasil olahan
keripik lidah buaya tersebut. Sifat tersebut antara lain:
Ø
Keripik
yang dihasilkan berwarna kuning keemasan apabila tidak dicampur dengan pewarna
dan perisa makanan.
Ø
Teksturnya
renyah dan krispi.
Ø
Rasanya
sesuai dengan perisa makanan yang ditambahkan.
4.2. Hasil
Pengamatan Akhir
Setelah melakukan 2 kali
percobaan, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembuatan keripik lidah buaya dapat
dilakukan secara sederhana. Hal inilah yang membuat penulis yakin bahwa
masyarakat mudah untuk mempraktikanya sendiri di rumah. Hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan produk ini adalah ketelitian dan perpaduan kadar
zat yang harus sesuai agar menghasilkan produk yang baik. Hal-hal yang diamati
adalah peran tepung terigu, telur, pewarna makanan dan perisa makanan.
4.2.1
Mengetahui Pengaruh Cahaya Matahari
Panas dari cahaya matahari
sangat besar pengaruhnya terhadap pembuatan keripik lidah buaya. Daging lidah
buaya yang tidak kering saat proses penjemuran akan menyebabkan keripik yang
dihasilkan tidak krispi dan agak berlendir.
4.2.2
Mengetahui Pengaruh Panas Minyak Goreng
Minyak goreng yang terlalu
panas akan menyebabkan keripik gosong tetapi bagian dalamnya belum matang.
Dianjurkan minyak tidak terlalu panas.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari
hasil penelitian manfaat tanaman lidah buaya ( Aloe Vera ) menjadi keripik
lidah buaya ini, dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
Ø Dalam pembuatannya diperlukan ketelitian dalam penggunaan zat. Hal
ini telah dibuktikan melalui percobaan yang telah penulis lakukan. Dengan
perbandingan yang tepat, keripik hasil olahannya akan baik dan diminati para
konsumen.
Ø Keripik lidah buaya memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh
kita. Menurut penelitian, lidah buaya merupakan salah satu dari 10 jenis
tanaman terlaris di dunia yang telah dikembangkan oleh negara-negara maju
sebagai bahan baku di bidang industri farmasi dan pangan. Oleh karena itu,
keripik lidah buaya sangat baik dijadikan camilan wajib harian.
Ø Pemanfaatan lidah buaya menjadi produk olahan seperti keripik lidah
buaya ini sangat memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai usaha agroindustri
baru bagi produsen. Karena selain rasanya yang enak, keripik lidah buaya ini
juga bernutrisi tinggi dan kaya manfaat.
5.2. Saran
Saran
yang dapat penulis kemukakan dalam rangka upaya peningkatan pengelolaan perpustakaan
:
- Perlu
diadakan penelitian lebih lanjut untuk dapat lebih meningkatkan kualitas
produk yang baik.
- Perlu
diperhatikan penggunaan bahan dan zat dalam proses pembuatannya agar mampu
menghasilkan produk yang baik dan tetap (cita rasa selalu terjaga).
- Pemerintah
dan instansi terkait, diharapkan dapat mengembangkan lidah buaya sebagai
bahan pembuatan produk makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Furnawanthi,
I. 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya
Si Tanaman Ajaib. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Fardiaz,
D. 1989. Hidrokoloid Dalam Industri
Pangan, Buku dan Monograf Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. Bogor :
Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institusi.
Pratiwi, D. A. dkk. 2015. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta :
Erlangga.
Riandari,
Henny. 2006. Theory and Application of
Biology for Grade XI of Senior High School and Islamic Senior High School.
Solo : Bilingual.
Riandari,
Henny. 2006. Theory and Application of
Biology for Grade XIII of Senior High School and Islamic Senior High School.
Solo : Bilingual.
Yana, Yuli.
2014. Manfaat Lidah Buaya. http://manfaat.co.id/manfaat-lidah-buaya [21
Maret 2017].
Oktara,
Nanda. 2014. Klasifikasi dan
Morfologi Tanaman Lidah Buaya. http://www.petanihebat.com/2014/11/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-lidah.html
[21 Maret 2017].
Setyo,
Sudarminto. 2015. Tanaman lidah
buaya (Aloe vera L.). http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/05/tanaman-lidah-buaya-aloe-vera-l/
[21 Maret 2017].