TUGAS PRAKTIKUM BIOLOGI
“LAPORAN PERCOBAAN
OSMOSIS PADA KENTANG”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK TERATAI
Ø ISWAN IZZULHAQ
Ø NUGRAH PRATAMA
Ø MUH.WAHYU APRIANSYAH
Ø M.MAHMUD HIJAZY.N
Ø DAVID WONG
KELAS :
XI MIA 2
DIBIMBING OLEH :
IBU SUTRIANIDA S,PD.
SMA N 1 SUNGGUMINASA
TAHUN AJARAN
2016 / 2017
KATA PENGANTAR
Bismillahi
rohmani rohim
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan tugas “Laporan
Praktikum Osmosis Pada Kentang” sebagai salah satu pesyaratan untuk
menyelesaikan study praktikum biologi.
Dalam penyusunan tugas ini, kami
mendapat bimbingan dan arahan serta petunjuk dari Ibu Guru. Oleh karenanya,
sepantasnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Sutrianida,S.pd. selaku salah satu guru Biologi SMA N 1 SUNGGUMINASA KAB.GOWA
Akhirnya tiada satu kata yang kami
dapat berikan sebagai imbalan selain mengucapkan terima kasih dan kami berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala
kesederhanaan tulisan ini, kami tetap mengharapkan saran dan kritik demi
menyempurnakanlaporan ini.
Wassalamu
Alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
A. Kajian Teori ......................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 5
A. Judul Praktikum ................................................................................... 5
B. Waktu dan Tempat .............................................................................. 5
C. Alat dan Bahan .................................................................................... 5
D. Prosedur Kerja .................................................................................... 5
B. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
A. Kajian Teori ......................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 5
A. Judul Praktikum ................................................................................... 5
B. Waktu dan Tempat .............................................................................. 5
C. Alat dan Bahan .................................................................................... 5
D. Prosedur Kerja .................................................................................... 5
E. Pertanyaan .......................................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 7
A. Hasil Pengamatan
............................................................................... 7
B. Jawaban dari Pertanyaan ................................................................... 7
C. Pembahasan ....................................................................................... 9
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 12
B. Jawaban dari Pertanyaan ................................................................... 7
C. Pembahasan ....................................................................................... 9
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 12
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sel
adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energ dari lingkungannya dan
mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari
sel-sel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari
hasil akhir proses itu kepada lingkungannya.
Membran
sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel
yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan
oleh sel. Struktur membram ialah dua lapis lipid (lipid blayer) dan
memiliki permeabilitas tertentu sehingga
tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran
plasma bersifat selektif permeabel (semi permeabel) yang artinya membran plasma
dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu, perpindahan molekul atau ion
melewati membran ada dua macam, yaitu : transpor pasif dan transpor aktif.
Salah satu contoh dari trasnpor pasif yaitu Osmosi.
Osmosis
adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Dua faktor penting yang mempengaruhi
osmosis adalah :
1. Kadar air dan materi terlarut yang
ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang
ada di luar sel.
Dalam proses osmosis terdapat tekanan
osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada
keseimbangan osmosis. Tekanan yang diberikan pada suatu larutan akan
meningkatkan energi bebas, sehingga PA meingkat dan juga meningkatkan kemampuan
difusi dalam larutan. Tekanan ang diberikan atau sering disebut PT yang disebut
juga tekanan turgor. Dari ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya
hubungan yang dapat dituliskan rumus sebagai berikut :
PA
= PO + PT
Dari rumus tersebut
terlihat, apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :
PA
= PO
Keterangan :
-
PA =
Potensial air
-
PO =
Potensial osmotik
-
PT =
Potensial tekanan
B. TUJUAN
1. Mengetahui efek dari potensial air
pada sel yang diletakkan di larutan hipotonis dan hipertonis.
2. Menjelaskan transpor pasif
3. Menjelaskan pengaruh kadar gula
terhadap berat kentang
4. Menghitung persentase berubahnya
massa kentang setelah percobaan
5. Mendekskripsikan peristiwa osmosis
pada sel tumbuhan, yaitu kentang
6. Membuktikan peristiwa osmosis
7. Untuk mengetahui perbedaan pada
percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antara larutan air, larutan gula
10% dan larutan gula 20%
8. Menyimpulkan hasil praktikum
berdasarkan data yang diperoleh
9. Mempediksi kejadian berdasarkan data
yang diperoleh
10. Membuat laporan praktikum dengan
jelas
11. Menunjukkan sikap ilmiah dalam
pengamatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran
permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk
ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena
ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar
sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya
air melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati membran
ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air
paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan
air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Irisan-irisan
kentang yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai kadar air semula
ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui membran
sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar
garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar
yang ada dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air
garam menjadi lembek, karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung
dalam sel-selnya. Air yang berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar
melalui membran-membran sel dan masuk ke dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan
tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah
teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm
sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah
“solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran
“semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau
membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel.
Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang
tercapai di kedua sisi membran.
jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh
selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air
sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang
berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan
yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air
berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang
konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam
sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang
konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah
daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus
melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui membran
selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah
difusi. Perhatikan gambar berikut :
A
B
GambarA : Proses
Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki membran
plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi
garam sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil
dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri.
GambarB : Proses
Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran semipermeabel jadi
peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah adalah
partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis
adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. JUDUL PRAKTIKUM
“Proses
Kerja Osmosis Pada Kentang”
B. WAKTU DAN TEMPAT
-
Tanggal :
Selasa, 23 Agustus 2016
-
Waktu :
Pukul 03.00 wita – 05,00 wita
-
Tempat :
Jln.Mustafa Daeng Bunga Romangpolong, Somba Opu, Kab.Gowa
C. ALAT DAN BAHAN
-
Pisau
-
Timbangan
(Neraca)
-
Gelas 3 buah
-
Mistar
-
Air
-
Kentang
-
Gula pasir
-
Tissue
D. PROSEDUR KERJA
1. Buatlah irisan kentang yang sudah dikupas, bentuk
persegi panjang sebanyak 3 buah, dengan ukuran, bentuk, dan berat yang sama.
2. Buatlah larutan gula 10% = 10 gram gula pasir
+ 100 ml air
Buatlah larutan gula 20% = 20 gram gula pasir
+ 100 ml air
3. Siapkan 3 gelas yang sudah diberi label A, B,
dan C
4. Gelas A = Diisi air 100 ml
Gelas B = Diisi larutan gula 10%
Gelas C = Diisi larutan gula 20%
5. Maukkan masing-masing kentang ke dalam ke 3
gelas. Biarkan/diamkan selama 1 jam (60 menit).
6. Setelah 60 menit, angkatlah kentang tersebut
satu persatu, lalu dilap pakai tissue dan timbang kembali.
7. Hasilnya masukkan kedalam tabel berikut :
Kentang
|
Air 100 ml
|
Larutan gula 10%
|
Larutan gula 20%
|
Awal
|
|
|
|
Akhir
|
|
|
|
Selisih
|
|
|
|
E. PERTANYAAN
1. Bagaimana posisi awal kentang pada
saat dimasukkan kedalam gelas?
2. Bagaimana keadaan kentang sebelum dan
sesudah percobaan
3. Bagaimana posisi kentang setelah
percobaan, bila posisinya berubah! Mengapa!
4. Buatlah kesimpulan!
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
Kentang
|
Air 100 ml
|
Larutan gula 10%
|
Larutan gula 20%
|
Awal
|
2.0 gr
|
2.0 gr
|
2.0 gr
|
Akhir
|
2.2 gr
|
1.7 gr
|
1.4 gr
|
Selisih
|
(2.2 – 2.0) gr
= 0.2 gr
|
(1.7 - 2.0) gr
= - 0.3 gr
|
(1.4 - 2.0) gr
= - 0.6 gr
|
B. JAWABAN DARI PERTANYAAN
1. Bagaimana posisi awal kentang pada saat
dimasukkan ke dalam gelas?
Jawab :
Gelas A
= Mendatar dan tenggelam
Gelas B
= Miring dan tenggelam
Gelas C
= Mendatar dan melayang
2. Bagaimana keadaan kentang sebelum dan sesudah
percobaan?
Jawab :
Keadaan
|
Gelas A
|
Gelas B
|
Gelas C
|
Sebelum
|
Keras
|
Keras
|
Keras
|
Sesudah
|
Lebih keras
|
Agak lembek
|
Lebih lembek
|
3. Bagaimana posisi kentang setelah percobaan,
bila posisnya berubah! Mengapa!
Jawab :
Posisi kentang
|
Gelas A
|
Gelas B
|
Gelas C
|
Sebelum
|
Mendatar dan tenggelam
|
Miring dan tenggelam
|
Mendatar dan mengapung
|
Sesudah
|
Mendatar dan tenggelam
|
Mendatar dan tenggelam
|
Mendatar dan tenggelam
|
Setelah
percobaan dilakukan, posisi gelas B dan Gelas C mengalami perubahan posisi
yaitu sama-sama mendatar dan tenggelam.
saat kentang
dimasukkan ke dalam larutan gula 10%, kentang berada dalam keadaan miring dan
tenggelam, dan kira-kira setelah kurang lebih 60 menit, kentang mulai tenggelam
dan mendatar. Dan dalam larutan gula 20%, kentang mengapung, setelah kurang
lebih 60 menit, kentang tenggelam. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis
larutan gula 10% dan larutan gula 20% lebih besar daripada masa jenis kentang.
Hal itu dikarenakan konsentrasi gula yang tinggi dan membuat larutan menjadi
hipertonis yang akhirnya menambah massa jenis larutan gula.
Peristiwa ini
berakibat pada 3 hal :
1. Sel-sel kentang
kekurangan air (isi sel) akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan
penurunan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi
empuk dan lembek.
2. Terjadi penurunan
berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
3. Kelunakan kentang dan
pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis
larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan
beratnya.
4.
Buatlah
kesimpulan!
Jawab
:
Osmosis adalah perpindahan air, dari
larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membaran semipermeabel.
Saat kentang direndam dalam larutan
gula 10% dan 20% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel
kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel
kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.
Untuk kentang yang direndam dalam
air biasa, peristiwa yang berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk kedalam
sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibatnya
ialah isi sel bertambah. Inilah yang menyebabkan kentang menjadi kera dan
beratnya bertambah.
C. PEMBAHASAN
· BERDASARKAN TEORI/LITERATUR
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar
permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson
pada tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid.
Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya
sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki
kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi
molekul dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
Transpor pasif adalah proses perpindahan molekul menuruni gradient konsentrasi
secara spontan tanpa memerlukan energi. Sedangkan transpor aktif adalah
transpor yang memerlukan energi untuk melawan gradien konsentrasi.
Osmosis merupakan salah satu contoh transpor pasif. Osmosis adalah proses
perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke
konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran selektif permeabel.
Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air
dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Secara umum, membrane tersebut
permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan. Misalnya molekul
air dapat bergerak melewati dinding sel. Pelarut air yang dimaksud dalam proses
osmosis adalah air dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul
yang lain, seperti gula, protein, atau molekul yang lain.
Oleh karena
itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor utama yang
menentukan kelangsungan osmosis. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua
larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut isotonik. Suatu sel bisa
mengalami kondisi hipertonik ataupun hipotonik sehingga menghasilkan sel yang
krenasi atau plasmolisis karena adanya osmosis tadi.
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan
kedalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh
organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan
leluasa. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2
juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari
daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Struktur
dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas
lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat
permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan
berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan
tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbul tekanan di dalamnya,
sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan
dalam air. Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic
(potensi rendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika
lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti,
atau malah berbalik arah (reversed osmosis). Besarnya tekanan yang dibutuhkan
untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.
Osmosis memang merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya unit per luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk
ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.
Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010) dijelaskan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
· Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di
dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi
pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang
berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
· Ketebalan membran. Makin tipis membran,
makin cepat proses difusi
·
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel
mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula
osmosisnya.
· BERDASARKAN PENGAMATAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan.
Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami
perubahan ukuran. Ada yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan
ukuran sesuai dengan medianya sendiri. Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang
hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang.
Pada larutan gula kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran.
Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap larutan gula. Sehingga
air yang ada pada kentang keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan
kentang menjadi lembek dan mengalami pengurangan ukuran.
Kentang yang
telah dimasukkan ke dalam larutan gula mengalami penyusutan berat dari berat
semula karena air bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan
yang konsentrasinya tinggi. Dimana hasil dari praktik yang telah dilakukan
bahwa air gula yang terdapat di dalam gelas tersebut memiliki kerapatan tinggi,
sedangkan kentang memiliki kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke
dalam air gula selama kurang lebih 60 menit, kentang tersebut menjadi lebih
ringan serta warnanyapun lebih kusam. Semakin hipertonis larutannya, maka
semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul air
dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran semi
permeabel, terjadi pada kentang yang dimasukan ke dalam larutan garam.
Selain itu,
kami juga melihat saat kentang kami masukkan ke dalam air gula 10%, kentang
berada dalam keadaan tenggelam dan miring, dan kira-kira setelah 60 menit,
kentang mulai tenggelam dan datar. Jika dalam air gula 20%, kentang mengapung,
setelah 60 menit, kentang tenggelam. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis air
gula 10% dan air gula 20% lebih besar daripada masa jenis kentang. Hal itu
dikarenakan konsentrasi garam yang tinggi dan membuat larutan menjadi
hipertonis yang akhirnya menambah massa jenis larutan gula. Ini adalah
peristiwa yang sama ketika perahu ataupun kapal laut dapat mengapung di atas
air asin yang tentu memiliki konsentrasi garam tinggi.
Pada pengamatan yang kita lakukan,
dapat kita ketahui :
· Pada kentang gelas A, B dan C terjadi peristiwa
osmosis karena larutan pada A,B,C konsentrasinya semakin pekat disebabkan oleh
pemberian gula sehingga terjadi pepindahan molekul pada kentang –kentang yang
berbeda didalamnya gelas A,B,dan C. Perpindahan molekul tersebut terjadi karena
kerapatan kentang lebih rendah dari larutan gula ataupun kerapatan molekul
larutan gula lebih tinggi daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena
adanya kerapatan yang lebih rendah.
·
Peristiwa osmosis dapat terjadi
pada suatu sel melalui membran sel. Membran sel bersifat permeabel terhadap zat
– zat yang mudah melewati membran. Peristiwa osmosis terjadi karena perpindahan
molekul ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melalui suatu membran.
Faktor – faktor yang mempengaruhi osmosis pada sel adalah tekanan tugor sel,
konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH larutan,suhu dan ukuran molekul.
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Osmosis merupakan difusi air
melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah
dengan air yang lebih sedikit .
Tekanan osmosis ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas
atau konsentrasi zat terlarut, konstanta ionisasi, konstanta gas, dan
temperatur absolut larutan.
Dari data yang didapat,
dapat disimpulkan bahwa kentang yang mengalami penambahan berat
terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap kentang. Sedangkan jika
terjadi pengurangan berat karena larutan bersifat hipertonis terhadap kentang.
Keras lunaknya kentang bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis
larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
B. SARAN
Untuk lebih menyempurnakan makalah
ini ada baiknya jika para pembaca memberi masukan dan kritikan perihal
kekurangan dan ketidaksempurnaan makalah ini.
Dengan ini penulis dan pembaca bisa
saling berbagi ilmu mengenai apa yang disampiakan terkhusus pada materi inti
pada makalah ini.
Diharapkan juga agar kedepannya
tulisan-tulisan yang berkaitan dengan osmosis dapat diperbanyak lagi,mengingat
masih minimnya informasi mengenai proses osmosis tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://novinurhayati141024.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-biologi-difusi-dan.html
Moeluzie.Thursday
June 21 2012.LaporanPraktikum Osmosis.Bloger.com
Hana.Sabtu, 12 Maret
2011. LaporanPraktikumDifusi. Bloger.com
Made, Anca.Kamis, 18
November 2010. LaporanPercobaan Osmosis. Bloger.com
S.P, Ayu Dkk.2011. PercayaDiriMeraihPrestasi.Nganjuk;
PT Temprina Media Grafika
izin referensi ya sob
ReplyDeleteApakah panjang kentang mengalami perubahan? Larutan mana yg membuat panjang kentang mengalami perubahan?
ReplyDelete