TUGAS FISIKA
MAKALAH PEMANASAN GLOBAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
7 :
NUGRAH PRATAMA
PIQI ASWAR
SRI NOVIYANTI
ST. ANNISA NADHILAH
FIFI ELVIRA
KELAS : XI MIA 2
SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang maha
megetahui dan maha bijaksana yang telah memberi petunjuk agama yang lurus
kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan
kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang
baik .
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah, kesempatan
dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
membahas tentang “Pemanasan Global”, semua ini di rangkum dalam makalah ini,
agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat
dan akurat.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna, untuk menjadi lebih sempurna lagi kami membutuhkan kritik
dan saran dari pihak lain untuk membagikannya kepada kami demi memperbaiki
kekurangan pada makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaaat bagi siswa-siswi
yang ingin memperluas pemahamannya mengenai “Pemanasan Global”.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Akhir-akhir muncul berbagai
pemberitaan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik tentang peristiwa
alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu terjadi hampir di seluruh wilayah
tanah air kita, mulai dari badai topan, air laut pasang yang menyebabkan banjir
di daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah hujan yang tinggi hingga
menyebabkan banjir, angin puting beliung yang merobohkan rumah-rumah warga, dan
masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang menyebabkan sebagian besar
warga merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah menyebutnya sebagai bencana
nasional dan juga merupakan bencana internasional, karena peristiwa tersebut
tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga terjadi di mancanegara.
Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai dampak dari adanya pemanasan
global yang mengakibatkan perubahan iklim dunia.
Dikutip dari laporan terakhir Panel
PBB untuk Perubahan Iklim atau United Nations Intergovermental Panel on
Climate Change (IPCC) yang diumumkan di Valencia, sabtu (19/11) yang
menyatakan bahwa pemanasan global merupakan sesuatu yang tak terbantahkan lagi
dan dapat menimbulkan dampak yang mengerikan. Pernyataan tersebut membawa
seluruh pemerintah negara-negara dunia di bawah pimpinan sekretaris jenderal
PBB Ban Kin Moon mengambil kebijakan untuk merespon terjadinya peristiwa
tersebut dalam konferensi (KTT) perubahan iklim yang telah berlangsung awal
desember lalu.
Menurut laporan dari IPCC tersebut
mengungkapkan bahwa manusia merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan
global di muka bumi ini. Emisi gas rumah kaca mengalami kenaikan hingga
mencapai 70% antara tahun 1970 sampai dengan 2004. konsentrasi gas
karbondioksida di atmosfer jauh lebih tinggi dari kandungan alaminya dalam 650
ribu tahun terakhir. Rata-rata temperatur global telah naik mencapai 1,3
derajat Fahrenheit (setara 0,72 derjat Celcius) dalam 100 tahun terakhir.
Naiknya temperatur global tersebut mengakibatkan naiknya permukaan air laut
hingga mencapai rata-rata 0,175 cm setiap tahun sejak 1961. sekitar 20 hingga
30 persen spesies tumbuh-tumbuhan dan hewan berisiko punah jika temperatur terus
naik hingga mencapai 2,7 derajat Fahrenheit (1,5 derajat Celcius). Jika
kenaikannya mencapai 3 derajat Celcius, maka diperkirakan ada 40 hingga 70
persen spesies yang musnah.
Meskipun negara-negara miskin yang
akan merasakan dampak sangat buruk, akan tetapi perubahan iklim juga melanda
negara-negara maju sebagai penyumbang emisi gas terbesar. Pada tahun 2020
diperkirakan 75 juta hingga 250 juta penduduk Afrika akan kekurangan sumber
air, sedangkan penduduk kota-kota besar di Asia akan berisiko terlanda banjir
dan rob. Di Eropa, kepunahan spesies akan ekstensif, sementara di Amerika Utara
gelombang pans makin lama dan menyengat sehingga perebutan sumber air akan
semakin tinggi. Kondisi cuaca ekstrim akan menjadi peristiwa rutin, dengan
adanya badai tropis yang sering terjadi dan semakin besar intensitasnya.
Gelombang panas dan hujan lebat akan melanda area yang semakin luas. Resiko
terjadinya kebakaran hutan dan penyebaran penyakit semakin meningkat. Sementara
itu, kekeringan akan menurunkan produktivitas lahan dan kualitas air. Kenaikan
permukaan air laut akan memicu terjadinya banjir yang lebih luas sehingga
mengasinkan air tawar dan menggeruskan kawasan pesisir.
Kejadian-kejadian tersebut sangat
mengerikan bagi seluruh penduduk dunia. Hal itu telah dibuktikan dengan
terjadinya peritiwa-peristiwa alam dimana-mana yang sebelumnya tidak pernah
kita duga dan menimbulkan banyak korban. Sebagai penduduk dunia kita harus
memperkecil kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa akibat pemanasan global
tersebut dengan mengambil beberapa langkah, yakni ikut serta dalam
mengembalikan keseimbangan lingkungan mulai dari sekarang.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas
dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:
1.
Apakah penyebab dari pemanasan
global yang sedang terjadi di permukaan bumi ini?
2.
Apakah dampak akibat pemanasan
global bagi kehidupan di bumi?
3.
Bagaimana cara mengurangi
pemanasan global di muka bumi ini?
C.
Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1.
Mengungkap hal-hal yang
menyebabkan pemanasan global di muka bumi.
2.
Mengungkap dampak negatif
akibat pemanasan global bagi kehidupn di bumi.
3.
Memaparkan cara-cara untuk
mengurangi terjadinya pemanasan global di muka bumi.
D.
Manfaat
1.
Manfaat Teoretis
Secara teoretis, makalah ini bermanfaat bagi pembaca
untuk mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pemanasan global, dampak
negatif yang ditimbulkan bagi kehidupan di bumi serta hal-hal yang harus
dilakukan untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di muka bumi.
2.
Manfaat Praktis
Secara praktis, makalah ini bermafaat bagi pembaca untuk
ikut serta dalam memperbaiki keseimbangan lingkungan dengan melakukan berbagai
hal sehingga dapat mengurangi pemanasan global yang berakibat buruk bagi
kehidupan di muka bumi. Bagi guru, dengan mengetahui dan memahmi penyebab
terjadinya pemanasan global, maka guru dapat mengajak siswa untuk ikut
berpartisipasi dalam memperbaiki keseimbangan lingkungan sejak dini, misalnya
dengan melakukan demonstrasi tentang pengurangan terjadinya pemanasan global.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENYEBAB UTAMA
TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL
A.
Pemanasan Global
Pemanasan global adalah meningkatnya
suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di
atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti
menungkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir
dan erosi. Sedangkan dibelahan bumi lain akan mengalami musim kering yang
berkepanjangan disebabkan oleh kenaikan suhu.
Intergovermental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar
peningkatan temperatur rata-rata global sejak abad ke-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh
setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional
dan negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak
setuju dengan beberapa kesimpulan IPCC tersebut.
Ada beberapa yang masih diragukan
oleh para ilmuwan yakni mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan
terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang
terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga
saat ini masih sering terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai
hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih
lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada.
Sebagian besar pemerintah negara-negara di dunia telah menandatangani dan
meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah
kaca.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh
aktivitas manusia, terutama yang berhubungan dengan pengunaan bahan baker fosil
(minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan,
pertanian, dan peternakan. Aktivitas manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara
langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer,
yaitu meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.
B.
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca dapat
divisualisasikan sebagai sebuah proses. Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang
dikelilingi oleh gelas kaca, yakni selimut gas pada atmosfer. Panas matahari
yang mausk dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek.
Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai
radiasi gelombang panjang. Namun panas yang sejarusnya dapat dipantulkan
kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas dan terperangkap di dalam bumi.
Layaknya proses dalam rumah kaa di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang
berfungsi sebagai penahan panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul
ketika aktivitas manusia menyebabkan konsentrasi selimut gas di atmosfer (gas
rumah kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya. Dengan demikian
panas matahari tidak dapat dipantulan ke angkasa dan semakin lama semakin
meningkat.
Efek rumah kaca terjadi secara alami
karena memungkinkan berlangsungnya kehidupan semua makhluk di bumi. Tanpa
adanya gas rumah kaca, seperti karbodioksida (CO2), metana (CH4),
atau dinitro oksida (N2O), suhu permukaan bumi akan 33 derajt Celcius
lebih dingin. Sejak awal industrialisasi, pada abad ke-17 konsentrasi gas rumah
kaca meningkat drastis. Diperkirakan tahun 1880 temperatur rata-rata bumi
meningkat 0,5-0,6 derajat Celcius akibat emisi gas rumah kaca yang dihasilkan
dari aktivitas manusia.
Gas yang termasuk dalam kelompok gas
rumah kaca adalah karbodioksida (CO2), metana (CH4),
dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon
(PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6 ). Jenis gas rumah kaca
memberikan yang sumbangan terbesar bagi emisi gas rumah kaca adalah
karbondioksida, metana dan dinitro dioksida. Sebagian besar gas tersebut
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, (minyak bumi dan batu bara)
disektor energi dan transportasi, penggundulan hutan, dan pertanian.
Emisi karbondioksida dihasilkan dari
pembakaran bahan baker fosil (minyak bumi dan batu bara) pada sektor industri
dan transportasi. Sumber utama penghasil emisi karbondioksida secara global ada
dua macam.
a.
Pembangkit listrik bertenaga
batu bara.
b.
Pembakaran kendaraan bermotor .
Dalam hal ini, penghasil emisi karbondioksida terbesar
adalah Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Sedangkan negara
penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar adalah Amerika Serikat. Amerika
Serikat merupakan penyumbang 720 ton gas rumh kaca setara karbodioksida.
2.
DAMPAK TERJADINYA
PEMANASAN GLOBAL BAGI KEHIDUPAN MAKHLUK DI BUMI
Efek rumah kaca memnyebabkan
terjadinya akumulasi panas (energi) di atmosfer bumi. Dengan adanya akumulasi
yang berlebihan tersebut, iklim global melakukan penyesuaian. Penyesuaian yang
dimaksud adalah dengan meningkatnya temperatur bumi yang emudian disebut dengan
pemansan global. Pemanasan global akan berdampak dengan adanya perubahan iklim
global.
Perubahan iklim seperti yang sedang
terjadi pada saat ini berdampak negatif bagi kehidupan makhluk di muka bumi.
Dampaknya antara lain sebagai berikut :
a.
Musnahnya berbagai
keanekaragaman hayati.
b.
Meningkatnya cuaca ekstrem yang
saat ini tengah dirasakan negara-negara tropis, misalnya kota-kota di Indonesia
yang dulu terkenal sejuk dan dingin makin hari makin panas. Contohnya kota-kota
di Jawa Timur (Malang, Batu, Kawasan Prigen, Kaki Gunung Semeru), Bogor, Ruteng
Nusa Tenggara, adalah daerah yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak
lagi.
c.
Meningkatnya frekuensi dan
intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir.
d.
Mencairnya es dan gletser di
kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air laut.
e.
Meningkatnya jumlah tanah
kering yang berpotensi menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan.
f.
Kenaikan permukaan air laut
yang menyebabkan banjir. Pada tahun 2100 diperkirakan kenaikan permukaan air
laut mencapai 15-95 cm.
g.
Kenaikan suhu air laut
menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan
terumbu karang di seluruh dunia.
h.
Meningkatnya frekuensi
kebakaran hutan.
i.
Meningkatnya wabah penyakit
tropis, seperti malaria ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi
serangga (nyamuk).
j.
Daerah-daerah tertentu menjadi
padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.
Hal-hal di atas merupakan dampak
perubahan iklim yang disebabkan oleh terjadinya pemanasan global yang sangat
merugikan bagi kehidupan makhluk bumi.
3.
HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN
UNTUK MENGURANGI PEMANASAN GLOBAL DI MUKA BUMI
Perubahan iklim akibat pemanasan
global (global warming), pemicu utamanya adalah meningkanya emisi karbon
akibat penggunaan energi fosil (bahan
baker minyak, batu bara, dan sejenisnya yang tidak dapat diperbaharui). Penghasil
terbesarnya adalah negara-negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris,
Rusia, Kanada, Jepang, China, dll. Ini diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya
hidup masyarakat negara-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari
penduduk negara selatan. Sedangkan untuk negara berkembang meski tidak besar,
juga ikut berkontribusi dalam menyumbangkan emisi gas tersebut. Industri
pengasil karbon terbesar seperti Indonesia adalah perusahaan tambang, sehingga
Indonesia tercatat dalam “Guinnes Book of Record” sebagai negara
tercepat dalam kerusakan hutannya.
Dengan dampak yang ditimbulkan karena
perubahan iklim akibat pemanasan global, maka kita sebagai penduduk dunia harus
segera bertindak untuk mengurangi pemanasan global seperti yang sedang terjadi
pada saat ini, dan diprediksikan akan terus berlangsung. Hal yang dibutuhkan
adalah dengan mengadakan REVOLUSI GAYA HIDUP, yakni dengan mengurangi
penggunaan energi baik listri, bahan baker, air yang memang menjadi sumber
utama makin berkurangnya sumber kehidupan.
Selain itu perlunya melahirkan
konsensus yang membawa komitmen dari semua negara untuk menegakkan keadilan
iklim. Seperti yang telah dilakukan oleh ustralia yang mempunyai instrument
keadilan iklim dengan membentuk pengadilan iklim. Dimana sebuah instrument yang
mengacu pada isi Protokol Kyoto yang menekankan kewajiban pada negara-negara
Utara untuk membayar dari hasil pembuangan emisi karbon untuk perbaikan mutu
lingkungan hidup bagi negara-negara Selatan.
Hal lain yang harus dilakukan adalah
dengan memulai untuk menggunakan energi bahan baker alternatif yang tidak hanya
dari bahan energi fosil, misalnya untuk kebutuhan memasak. Menggunakan energi
biogas (gas dari kotoran ternak) seperti yang dilakukan komunitas merah putih
di Kota batu. Desenralisasi energi dan melepas ketergantungan pada sentralisasi
energi yang pada akhirnya dapat menaikkan harganya.
Sedangakan untuk para pengambil
kebijakan harus mengeluarkan policy yang jelas orientasinya untuk mengurangi
pemanasan global. Misalnya dengan menetapkan jeda tebang hutan di seluruh
Indonesia agar tidak mengalami kepunahan dan wilayah kita makin panas.
Menghentikan pertambangan mineral dan batubara seperti di Papua, Kalimantan,
Sulawesi. Selanjunya kebijakan peogressive dengan mempraktekkan secara nyata
jeda tebang dan kedauatan energi harus dilakukan jika kita tidak mau menjadi
kontributor utama pemanasan global.
Melakukan penanaman pohon kembali
sebagai salah satu cara yang bisa memperbaiki paru-paru dunia. Selain itu
meminimalkan dalam penggunaan kertas, karena semakin banyak kertas yang
dgunakan maka semakin banyak pula pohon yang ditebang.
Hal-hal tersebut dilakukan demi
keberlanjutan kehidupan sosial yang tanpa kita sadari telah dirusak oleh adanya
pemanasan global akibat ulak manusia sendiri. Oleh karena itu, sebagai manusia
hal yang terpenting adalah kita mulai dari diri sendiri untuk mencintai
lingkungan hidup dengan melakukan hal-hal yang positif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai sebagai
berikut :
1.
Pemanasan global disebabkan
oleh emisi gas rumah kaca akibat terlalu banyak dan terlalu sering penggunaan
bahan bakar fosil pada bidang industri dan transportasi di seluruh dunia.
2.
Dampak pemanasan global bagi
kehidupan makhluk bumi antara lain sebagai berikut :
a.
Musnahnya berbagai
keanekaragaman hayati.
b.
Meningkatnya cuaca ekstrem yang
saat ini tengah dirasakan negara-negara tropis, misalnya kota-kota di Indonesia
yang dulu terkenal sejuk dan dingin makin hari makin panas. Contohnya kota-kota
di Jawa Timur (Malang, Batu, Kawasan Prigen, Kaki Gunung Semeru), Bogor, Ruteng
Nusa Tenggara, adalah daerah yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak
lagi.
c.
Meningkatnya frekuensi dan
intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir.
d.
Mencairnya es dan gletser di
kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air laut.
e.
Meningkatnya jumlah tanah
kering yang berpotensi menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan.
f.
Kenaikan permukaan air laut
yang menyebabkan banjir. Pada tahun 2100 diperkirakan kenaikan permukaan air
laut mencapai 15-95 cm.
g.
Kenaikan suhu air laut
menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan
terumbu karang di seluruh dunia.
h.
Meningkatnya frekuensi
kebakaran hutan.
i.
Meningkatnya wabah penyakit
tropis, seperti malaria ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi
serangga (nyamuk).
j.
Daerah-daerah tertentu menjadi
padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.
3.
Untuk mengurangi terjadinya
pemanasan global di bumi ini, maka kita sebagai penduduk dunia dapat melakukan
revolusi gaya hidup yang dimulai dari diri sendiri untuk memanfaatkan energi
alternate dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dalam
kegiatan industri dan transportasi. Selain itu yang lebih penting adalah dengan
mencintai lingkungan dengan menjaga kelestarian hutan. Karena hutan merupakan
paru-paru dunia yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
B.
Saran
Cintailah diri dan lingkungan kita
dengan mencintai hutan kita, serta dengan mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil atau barang tambang yang terkandung dalam bumi kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Kompas, 2007. Dampak Pemanasan
Global Mengerikan. Tersedia pada http://www.kompas.com. Diakses pada tanggal
2 Januari 2008.
Wikipedia, 2007. Pemanasan Global.
Tersedia pada http://id.wikipedia.org.
Diakses pada tanggal 2 Januari 2008.
Witagama, Dedi. 2007. Pemanasan
Global, TRAGEDI. Tersedia pada http://dediwitagama.wordpress.com. Diakses
pada tanggal 2 Januari 2008.
WWF, 2007. Tanya-Jawab Pemanasan
Global dan Perubahan Iklim. Tersedia pada http://www.wwf.or.id. Diakses pada tangga 2
Januari 2008.
copas gan ya? buat PR sekolah nih
ReplyDeleteiya gak ada yang larang kok...
Deletemantap, selain itu untuk mengurangi pemanasan global mulailah dengan tidak membuang sampah sembarangan + sebisa mungkin mengolah sampah rumah tangga jadi hal yang berguna
ReplyDeletebetul banget
Deletegan itu makalahnya gapake gambar?
ReplyDeleteIzin copas gaes๐๐
ReplyDeletehalo kak, izin buat jadi referensi makalah saya ya kak terima kasih.
ReplyDelete